Saturday, January 30, 2016

UJI MENTAL SANTRI DI SAAT MENDERITA

Kata Raden Dulkemin; "Jika Engkau belum pernah menderita di dalam pesantren, maka berarti engkau belum pernah merasakan nikmatnya belajar di pesantren"
Jika engkau belum pernah merasakan menderitanya di caci-maki ketika di pesantren, maka berarti engkau belum pernah mengetahui kehidupan sosial masyarakat.

Menjadi santri tidak mudah, karena pada dasarnya santri tidak hanya sekedar mengaji, tidak hanya sekedar memaka sarung dan peci, tapi lebih dari itu, santri di tuntut untuk faham terhadap ilmu keluhuran budi, ilmu malakhi, dan ilmu sinisihan wahyu,

Ilmu Malakhi yaitu ilmu yang harus bisa mendekatkan diri pada tuhan, kalau ilmu tidak bisa mendekatkan dari pada tuhan, itu namanya ilmu pengetahuan, meskipun sudah hafal Alqur'an maupun hafal kitab kuning,
Ada beberapa hal tantangan santri jika masih di pesantren, siapaun orangnya klo bener-bener santri, artinya bukan santri tambalan lho, maka selama dia tulus di Pesantren, maka akan mengalami peristiwa salah satu di bawah ini artinya ujian dalam pesantren ........akan menemukan kehidupan ini

1)- Gudiken / gatel-gatel sekujur tubuh
2)- Sakit badan yang hampir meninggal
3)- Orang tuanya atau kerabatnya meninggal
4)- Kelaparan dan Kehabisan duwiiit (tidak mencuri)
5)- Di fitnah dan jotosi koncone karena salah faham
6)- Makan apa adanya dan tidak gengsi
7)- Di sabet atau di rotan ama bapak kiyai karena tiak tertib pelajaran
8)- Hasil dagangan orang tuanya lagi pailit,/ sepi.
9)- Di remehkan tetangga, dengan ucapan, 'Kamu mondok mau jadi apa"
10)- Di cari cacatnya oleh masyarakat

Hampir setiap Kyai atau Ulama' atau pengasuh pesantren pernah mengalami salah satu di atas, dan itu rasanya pahit sekali, dan kalo tidak sabar, maka hilanglah stempel santri nya.
Di sinilah ujian santri ketika dalam pertengan belajar, karena santri adalah pelajar yang berbeda dengan pelajar lainnya,

Mengapa demikian!

Pada hakikatnya Allah akan menguji dulu, biar hatinya tetap teguh, tidak pasrah dengan nasib, suapaya setiap masalh bisa mengadu pada tuhannya, makanya allah uji dulu sebelum di terjunkan ke masyarakat atau pulang kampung halaman masing-masing.

@@@@@@@@@@@@
Jogjakarta / Sabtu / 28 / November / 2015
lek Son bocah Konyol
$$$$$$$$$$$$$$$$$

Friday, January 29, 2016

HARGAILAH KECERDASAN ANAK DIDIKMU

Jika engakau menjadi seorang juragan atau bos, jangan se-enak memerintah yang bukan tugasnya, dan jangan berfikir supaya ingin di taati atas permintaanmu. berilah kesempatan untuk berfikir, klo  tidak, harta kekayaanmu yang engkau miliki bisa berubah menjadi srigala buas yang siap menerkammu.

Jika engkau menjadi kepala pejabat pemerintah, jangan semena-mena main terhadap bawahanmu, mereka Seperti kerumunan semut yang sangat banyak, yang bisa menggigitmu di saat kamu terlena, kerena, jeritan orang orang kecil yang di dholimi, bisa mendamparkan posisimu menjadi pengemis jalanan. bahkan lebih dari itu, setiap doanya orang yang dholomi, bisa membumbung ke langit menuju tuhannya untuk menyampaikan apa yang engkau perbuat.

Jika engkau menjadi guru, janganlah bercita-cita anak didikmu menjadi sepertimu
Jika engkau menjadi dosen, janganlah bermimpi mahasiswamu menjadi apa yang kau inginkan

Jika engkau menjadi ustadz, janganlah sekali-kali bersumpah ingin di hormati atas ke ustadzanmu.
Jika engkau menjadi orang tua, janganlah menekan kehendak anak dengan semua keinginan nafsumu

Ajaklah dia berfikir, merenung tentang kehidupan sosial,
Ajaklah dia merenung tentang pentingnya mencari keluhuran budi

Tidak semua nasihat atau teori yang engkau ajarkan bisa merubah dirinya
Tidak semua makanan yang engkau makan tiap hari, menjadi daging semua, ada yang menjadi keringat, ada yang mejadi kotoran, dan ada yang mbalik muntah lagi.

Hargailah kreatifitas mereka. Tidak semua anak didik menjadi guru,ustadz, dosen dan juga tidak semua orang jadi pejabat. 

Jangan memaksakan semua murid harus pandai di semua mata pelajaran.
Di kehidupan luar, ketika mengenyam di suatu pekerjaan, nanti akan tampak kedewasaan mereka dan beberapa cabang ilmu saja yang akan dipakai. setiap orang punya kemampuan masing-masing. 

Dan setiap anak didik mempunyai ke-ahlian yang tidak bisa di tebak, karena tuhan menyembunyikan bakat dan karakter setiap hambanya.

Ke-ahlian anak bisa mengasah kreatifitas dan membantu melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda, tidak seperti anak yang selalu penurut bak robot yang patuh pada aturan.

Terkadang anak yang masih labil umurnya, cenderung melawan arus dan punya potensi sukses menjadi pemimpin suatu kelompok atau perusahaan lebih besar dari pada anak penurut pengejar nilai A disemua mata pelajaran yang akhirnya hanya bekerja sebagai karyawan biasa / bawahan.


Terkadang anak didik yang engkau benci dan engkau remehkan justru mengangkat derajatmu dan menjunjung tinggi martabatmu. 
Dan sebaliknya, anak didik yang engkau puja-puja, engkau kasihi, di gadang-gadang menjadi orang pintar, terkadang akhlaqnya buruk, malah justru mencoreng mukamu, bahkan lebih dari itu, kadang menginjak-injak harga dirimu.

Jika engkau ingin menginginkan seperti dirimu, maka semua lembaga akan di isi manusia-manusia cap robot, yang siap di remot kapan saja, menuruti kehendak boss nya. 

Ini pada finisnya anak didiknya muak dengan kehidupan sosial, sehingga pelan-pelan anak didik akan meninggalkan norma-norma-etika.

di comen dw yo ......
*************
NB; Klo ada yg salah di maklumi sing nulis lg kumat! hahahahaa

Jogjakarta / Selasa / 06 / Oktober / 2015
Lek Muhson-Arrosyid wong ndeso
@@@@@@@@@@@

Thursday, January 28, 2016

IBU PETANI BERCANDA DENGAN SANG PUTRANYA

Di sini aku di ajari berbagai macam kehidupan,
Di ajari bermain, ndaut, tandur dan matun, bercanda mesra bersama tetangga, di atas tanah lumpur dengan kerbau yang ngeluku (nGGARU) sambil menyanyi di tengan persawahan yang begitu menyengat panasnya matahari ketika di atas ubun-ubun, 

Kata ibuku, "Menjadi seorang petani kampung itu tidak mudah, butuh kesabaran, dan butuh penghayatan bertahun-tahun, kalau kamu belajar sekolah SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, Kuliyah 4 tahun, jumlahnya katakanlah 16 tahun, itupun kadang-kadang masih seperti kanak-kanak, akan tetapi Nak dadi  petani harus membutuhkan waktu seumur hidup, mengapa demikian

Karena jiwa dan karakter seorang petani bisa mensekolahkan atau bisa menghasilkan anak-sarjana, anak yang berfikir lebih dewasa, sedangkan orang sarjana tidak bisa menghasilkan sosok seorang petani, karena sekolah jaman sekarang di didik, dan di desain menjadi buruh kerja yang di iming-imingi dua lembar kertas ijazah yang di bungkus supaya memajukan bangsa, padahal itu semua hanyalah omong kosong belaka. Apa gunanya kamu sekolah tinggi-tinggi, pa bila kamu gak bisa menyenangkan bapak lan ibumu, kluargamu, koncomu, orang di sekitarmu.

Le Son Anakkku! "tujuan sekolah kuwi, ora golek duwit, ora golek rupo, ora golek pangkat dengan berdandan rapi memakai sepatu, mentereng gagah, itu tidak, semuanya adalah sifat sementara, tp sekolah itu supaya kamu tahu jadi orang, bisa menghargai orang, tidak meremahkan orang.
Rungokno ibumu Cah bagus dw Anakku, kamu mau menjadi guru, dosen, Ustadz, kyai, Lurah, atau pejabat, semua itu gak penting bagi ibu, itu hanya simbol. aku ora Kolu duwitmu, aku ora bangga karo cita-citamu,
dan yang penting bagi ibu lan bapakmu adalah ketika kamu bekerja, di manapun berada, km bener apa tidak? ......       bohong apa tidak? ...........     khianat apa tidak?....,....       menyusahkan orang lain pa gak?.........       menyakiti orang lain apa gak? ............       inilah yang menjadi pertanyaan ibu nak!

Stelah mendengar kata-kata dari ibunya pangeran itu matanya meneteskan air matanya, hatinya gemeteran, saat itulah pangeran itu bangkit dari kenakalannya. dan pergi mecari keluhuran budi, di negri sebarang.
kisah ini sekitar tahun 2007 yang lalu, waktu itu pangeran di ajak ke sawah untuk memetik hasil panenan padi selama 3 hari berturut-turut (hari senin, selasa, dan rabo) tanpa di mengundang pekerja tani,
Bagaimana menurutmu konco-konco? ..........

***********************************************************
Jogjakarta / Jum'at / 24 / April / 2015
Kang Muhson wong ndesooooo

Monday, January 25, 2016

ARTI MENIKAH Dan APA ITU MENIKAH?


Menikah adalah suatu janji murni antara dua sejoli untuk menjaga martabat.
Menikah adalah ikatan resmi, bukan sembarang ngobral janji.
Menikah adalah transaksi suci untuk kehalalan dua kelamin yang berbeda
Menikah adalah mempertemukan dan menjalin persaudaraan antara sesama manusia.

Di dalam pernikahan terdapat mutiara berbagai bentuk relasi kehidupan, janji kesetiaan, melangkah bersama, senyum bersama, sedih bersama, dan menghadap tuhan bersama.

Engkau tidak akan puas dengan kecantikan seorang perempuan, jika hanya sekedar melihat wajahnya yang anggun dan seksi,
Engakau tidak akan puas dengan kegagahan seorang laki-laki, jika hanya melihat sekedar kegantengan fisik.

Engkau tidak akan harmonis dengan kemewahan yang engkau dapatkan, jika tujuan pernikahan tidak di awali ketulusan dan kesadaran jiwa
Engkau tidak akan bahagia dengan kemesraan, jika hanya sekedar ingin melampiaskan nafsu belaka.

Karena di dalam cinta ada samudara kehidupan baru yang yang tak pernah di fahami pemuda yang lajang, hanya orang yang bersangkutanlah yang faham.
Karena di dalam lautan cinta ada dua unsur yang sangat kuat dan sangat penting dan penting sekali, yaitu :


1)- Simpati, di dalam simpati ada beberapa unsur kasih sayang, menghayati, keterlibatan dua kepribadian menjadi satu-kesatuan, keceriaan, kesusahan, penderitaan, dan saling berkorban untuk menyatukan satu tujuan, yaitu ketenangan hidup abadi, (sakinah).


2)- Birahi, di dalam birahi ada dua jenis kelamin yang berbeda, yang di susul dengan naluri seksual, dan di dalam nafsu birahi yang kuat ada sesuatu seperma yang bisa mencerdaskan otak keturunan kita, dari generasi ke generasi berikutnya.

Sebuah sejarah unik di mana tidak ada negarapun yang ada
Sebuah cerita dari dusun di mana tak ada negripun ada
Sebuah Kearifal lokal, di mana tak ada kotapun ada
Sebuah legenda dari desa, di mana tak ada yang bisa menandingi kedamain dunia manapun, hanya di negri kita sendiri

Pernahkah kita mengalami runtang-runtung mengiringi pengantin baru?
Inilah potret wajah-wajah anak-anak bangsa kita.


Di mana zaman itu belum ada sifat-sifat serakah, belum ada sifat kebrutalan sosial, belum ada sok pamer harta dan kemewahan.
Mereka melakukan dengan cinta kasih terhadap sesama manusia, gotong-royong, antara satu kampung, satu Rt, satu RW dan satu dusun ke dusun lain, Asyik to!

Berjalah kaki ber-aneka ragam warna pakaian, mengelilingi bumi persawahan desa, mengingatkan kesemangatan hidup menjadi petani sejati,
Berjalan di bawah pohon kelapa, suasana romantis, dengan suara angin sepoi-sepoi, di iringi sholawat hadroh.
Berjalan di atas tanah basah yang di selimuti rerumputan hijau, sorak-sorak bahagia bagi pasangan pengantin baru.


Berjalan ber-ringan memakai sandal jepit yang sudah putus, di sambung dengan tali rafiyah, kesandung batu di depan, sampek kejrungup nyundul bokonge mbok rondo, menjadi ger-geran saat itu, hahahaha.

****************

jogjakarta / Selasa / 23 / September / 2015
Lek Muhson wong ndesoooo
@@@@@@@@@@@@@@@

Sunday, January 24, 2016

SERIBU KASIH IBU

Wangi doa ibuku telah mengalir di seluruh urat nadiku
Senyum merekah bagai bulan purnama.
Setiap waktu, setiap saat, setiap nafas berdoa untuk sang pangeran tercinta
Tak mengenal lelah, tak mengenal sakit hingga bersimpuh darah tak merasa mempel di sekujur tubuhnya


Ketika tengah malam, dia bersujud memanggil tuhannya, kelak di mudahkan cita-citanya
Ketika sang surya bersinar, dia bekerja untuk mempersiapkan kebutuhannya
Ketika sore hari, dia merenung, muhasabah atas berita dari tuhannya
Ketika menjelang malam hari, dia melantunkan kitab suci, yang menjadi pegangan hidupnya


 Masih ingatkah ketika kita masih usia belia, di mana waktu itu sosok seorang ibu tiap hari, tiap malam tak bisa tidur demi seorang putra kesayangan.

Harapan yang penuh seribu cita-cita di tumpahkan melalui doa
Tetesan air mata mengalir deras bak lautan membasahi bumi persada
Seluruh jagat raya mengamini perjuangan sang bunda tercinta
Tangis bagai hujan menyirami tanah kering kerontang menyimpan sabar dan derita


Seorang ibu bisa menahan rasa sakit lapar satu hari,
Tetapi seorang ibu tidak bisa menahan bila anaknya belum makan.
Seorang ibu bisa menahan sakit hati krn cercaan seribu orang
Tetapi sang ibu tidak bisa menahan rasa sakit hati bila anaknya di hina satu orang.

 

Seribu Kasih IBU
Seorang ibu bisa menahan rasa sakitnya ketika di sakiti orang
Tetapi sang ibu tidak bisa menahan sakit hati, bila anaknya di sakiti orang. Meskipun anaknya berbuat salah, cinta kepada anaknya tidak bisa berubah.

Seorang ibu rela menderita bertahun-tahun demi anaknya
Akan tetapi anak tidak berani menderita karena menyenangkan ibunya,

Jika seorang ibu menangis dan murka terhadap putranya, maka seluruh makhluk di muka bumi akan murka terhadap anak tersebut.
Jika seorang ibu berdoa jelek terhadap anaknya yang melukai hati ibunya, maka doa itu lebih cepat dari pada kilat.
Jika seorang ibu bahagia dan berdoa untuk anaknya, maka tergantung pada ank tersebut,
Jika anak itu mau berbakti pada ibunya, maka doanya akan naik ke langit dan di dengar oleh seluruh malaikat, bahkan bisa menggoncangkan arsy nya allah, sebagai rahmat kepada anaknya yang berbakti. 

 ----------------------------------
Kalimat di atas aku temukan di saat aku sedang sedih belum makan karena pingin tirakat,
Saat itu ibuku menelfon aku, tiba2 ibuku bertanya "Sehat Son awakmu?
Aku menjawab, iyo mak, son sehat wahe,
Ibuku bertanya lagi, " La wis ma'em po durung, kok suaramu bedo, ora koyo biasane?
Aku jawab, iyo mak, aku durung ma'em!
Saat itulah ibuku badannya lemes, dan meneteskan air matanya, padahal waktu itu ibuku lg mau makan daging ayam opor, bersama bapakku, akhirnya ibuku gak jadi makan, alias ra kolu.
Sejak peristiwa itu aku selalu merenung, manangis di kamar sendiri, betapa sayangya ibu terhadap anaknya, meskipun jauh di perantauan.
 

#########
Di renungi dw yo? Sambil di comen dw
@@@@@@
Jogjakarta / sabtu / 17 /10 / 2015
Lek Son wong ingusan.


Saturday, January 23, 2016

BANGUNLAH JIWA PETANIKU

Aku pernah mendengar bahwa di jaman dahulu kerikil dan bebatuan bisa berubah menjadi emas dan perak di tangan para kekasih tuhan (Wali allah). Jangan berfikir itu bid'ah atau syirik, karena hal itu sungguh bertentangan dengan akal sehat manusia biasa. jika engkau orang bersyukur atau orang Ma'rifat billah, maka batu kerikil dan emas akan tampak sama di hadapanmu.

Sampaikanlah salamku pada orang-orang yang pemuja kekayaan, dan katakanlah pada rajamu, aku lebih kaya dari pada rajamu, dan rajamu lebih miskin dari pada seorang petani desa yang hidup di bakar panasnya matahari.

Sekeping rupiah dapat memuaskan seorang pengemis tua, sementara raja-raja atau pemuja kekayaan akan merasa puas dengan separo kerajaan jagat raya.
Seorang petani desa miskin yang terbebas dari kesusahan, lebih baik dari pada pejabat negara yang di rundung masalah dan banyak kesulitan
Seorang pengimis tua yang terbebas dari kungkunan kesusahan, hidupnya lebih nikamat dari pada presiden yang banyak tekanan.

Orang dusun dan istrinya yang tidak punya hutang, terkadang lebih nyaman hidupnya dari pada menjadi presiden yang hidupnya di dalam Istana
Meskipun setiap hamba di takdirkan menjadi raja, yang satu di takdirkan menjadi tukang penjahit baju, mereka juga mengalami mati, melewati hidup di dunia, merasakan nikmatnya makan, dan mengalami hari, dan waktu pagi, siang, sore, dan malam yang sama. waktu mereka juga 24 setiap hari.
Akan tetapi waktu yang di gunakan berbeda-beda.

Mengapa demikian!
Jika engkau melihat orang kaya yang sombong, pejabat yang jahat, pemerintahan yang banyak lacut, maka engkau bersyukurlah, karena dengan kelemahanmu, engkau tidak dapat melukai siapapun, dan tidak berani menyakiti siapapun,

******************************
Jogjkarta / Selasa / 28 / juli / 2015
Lek Muhson.  anak petani desa.

OCEHAN RAKYAT KECIL



Mengapa Kau selalu remehkan orang petani? Padahal meraka berjuang menanam padi untuk di makan semua orang, 
Sementara engkau menikamati nasi hasil karya mereka

Mengapa Kau acuh menganggap rendah terhadap tukang ojek & tukang becak?
Padahal mereka berjuang bertahan hidup, bersabar, tulus, demi profesinya harapan demi putara-putrinya, dan mereka berjuang menolong demi sesuap nasi untuk keluarga anak dan istrinya


Mengapa Kau sepelekan tukang kuli bangunan,
Padahal mereka rajin mengabdi kehendak manusia, merekalah yang membangun seluruh gedung-gedung bertingkat sejagat raya

Mengapa Kau hinakan pekerjaan tukang parkir, tukang sapu, scurity, pembantu rumah tangga, kernet bis, dan pedagang asongan?
Padahal mereka bekerja dengan tulus sesuai kehendak yang kau suruh, dia seperti budak yang bisa engkau bentak-bentak setiap saat.
!!!!!!!!!!
 

Kanapa kau merasa lebih baik dari pada petani?
Sementara yang engkau makan nasi tiap hari karya hasil dari perjuangan dan tanaman petani, sedikitpun engkau tidak akan bisa melakukan seperti petani.

Kenapa kau merasa lebih mulya dari pada tukang ojek dan tukang becak. ??
Sementara Mereka bukan hanya berhati tabah, bermental baja dan berperasaan terlalu sabar, tapi juga berkemampuan hidup yang luar biasa.


Kenapa kau merasa lebih bangga dari pada tukang kayu dan kuli bangunan
Sementara rumah yang engkau tempati, hasil dari pekerjaan mereka, lemari yang engkau gunakan tiap hari mereka yang membuatnya, dan kau yang menikamatinya


Kenapa merasa lebih bergaya dari pada tukang sapu, scurity, tukang parkir dan pembantu rumah tangga?????
Sementara semua pekerjaan rumahmu mereka yang menyelesaikannya, mereka tahu bahwa dirinya orang lemah dan tak berdaya.

Di mana keluhuran budi dan hati nurani kamu??
Di mana jiwa sosialmu dan etika hidupmu??
Di mana perasaan dan cara berfikir kamu??
Di mana balasan dan penghormatanmu sebagai seorang manusia??


Mereka bukan keturunan orang ningrat
Mereka bukan latar belakang akademisi
Mereka bukan lulusan sarjana, bukan doktor, dan bukan profesor
Mereka bukan ustadz, bukan orang pintar.


Sedangkan kita tidak mampu dan tak akan pernah bisa melakukan dan membuktikan bahwa kita tidak sanggup menjadi tukang parkir atau scurity, pembantu rumah tangga seumur hidup, Meskipun hanya sesaat

Mengapa kita selalu memamerkan harapan dan masa depan, yang kita pidatokan seakan-akan berlaku untuk mereka. Seakan –akan kita orang pintar dan profesional!
Mengapa kita selalu memamerkan gelar sarjana kita, seakan-akan kita orang penting, dengan memakai sepatu, seragam instisusi, dengan membawa leptop dan HP, petantang-petenteng di hadapan mereka.
Mengapa kita selalu memamerkan kekayaan kita di hadapan mereka, dan mengapa kita selalu bangga dengan mobil kendaraan yang selalu berganti2 !

Rakyat kecil adalah orang-orang besar yang berjiwa besar. Mereka senantiasa siap menjalankan perintah kita dan menyesuaikan segala perilakunya dengan kehendak kita.
Sebenarnya orang Hina adalah Kita inilah yang merasa kita sok hebat, sok terkenal di masyarakat, sukses dan berkuasa. Kita hanya sanggup menjadi pembesar. Kita hanya sanggup memerintah dan menggantungkan diri pada orang yang kita perintah. Maunya ingin di hormati di kalangan masyarakat.
*************
Padahal semua itu adalah berkat rakyat kecil bantuan mereka.
Coba saksikan sendiri bila kamu melihat kecelakaan di jalan raya, pasti orang pertama kali yang menolong adalah orang ojek, orang becak, pedagang asong jalanan, bahkan warung makan setempat.
Pernahkan orang sarjana, doktor profesor berhenti sejenak untuk menolong mereka?
Paling banter yang menolong polisi, itupun nanti UUD, Ujung-Ujunganya Duwit. Dan KUHP, Kasih Uang Habis Perkara.


Renungan jiwa
@@@@@@@@@@@@@@@
Jogjakarta Rabo / 28 Januari / 2015.
Kang Muhson Arrosyid. Wong nDesooo.
************************************************

BUMI PERTIWIKU MENANGIS



Bumi pertiwiku yang menetaskan para generasi emas,
Bumi pertiwiku yang melahirkan manusia yang santun
Bumi pertiwiku yang menghasilkan kekayaan alam
Bumi pertiwiku yang menghiasi keindahan budaya dan sosial


Kini setelah merdeka berubah menjadi srigala buas, sudah sekian lama merdeka, yang sebelumnya di belenggu rantai penjajah,
Kini setelah merdeka, harus meronta, menangis di setiap nafas berhembus.
Kaum para pejabat kini berpesta-poranda menikmati uang negara, sebagai tanda keberhasilan bisnisnya,
Kini setelah merdeka para generasinya berbalik arah, menanam buah pait di ladangnya
Kini setelah merdeka, etika dan budaya tak berlaku di hadapan para pengu
asa. mereka hanya mementingkan partainya, dan golongannya.

Di sisi lain rakyat jelata menangis kelaparan, di depan pintu istana merdeka,
Di lain waktu rakyat menengah saling menerkam satu sama lain.
Di hari yang sama pejabat pemerintah selalu sibuk untuk menggalang kekuatan untuk
mengancam dan membunuh yang menentangnya, mereka tertawa, duduk sante di meja kekuasaannya, demi kepentingan proyeknya,
Di hari esok para calon pejabat sibuk membuat agenda 5 tahunan untuk mendatangi rakyat, merayu dengan iming permen, supaya di pilih dewan perwakilannya.

Rakyat kecil selalu di jadikan umpan alasan untuk pembelaan
Rakyat jelata selalu di jadikan korban kebencian
Petani desa selalu di jadikan ladang untuk menghasilkan uang bagi pejabat
Lembaga pesantren selalu menjadi sasaran empuk sebagai tuduhan kekejaman

Kaum santri di tuduh teroris
Kaum Ulama dan Kiyai’ di tuduh menentang pemerintah
Kaum budayawan selalu di singkirkan
Kaum ilmuan selalu di bungkam

Mengapa ini bisa terjadi? ……

Ketika kami tidur, kami di nyanyikan informasi menggiurkan
Ketika kami mimpi, kami di bayangi kecemasan dan kekhawatiran
Ketika kami bangun, kami suguhi sarapan janji kepalsuan
Ketika kami belajar, kami di ajari cara menipu orang
Ketika kami pulang, kami di bekali ke ambisian
Ketika kami bercita-cita, kami di serimpung ketidak jujuran
Ketika kami merintis, kami di perlakukan seperti pengemis
Ketika kami membangun, kami di curigai dan di rampas
Ketika kami melangkah, kami di pasangi ranjau karakusan
Ketika merangkak, kami di p
egangi minuman oplosan
Ketika kami manabung, kami di rampok manusia siluman
Ketika kami menangis, kami di hibur
dengan kebohongan
Ketika kami lapar, kami di suapi angan-angan racun yang mematikan.
Ketika kami damai, kami di hujani manusia tawauran
Ketika kami Gotong-Royong, kami di ancam dengan pasal-pasal hukum yang menakutkan

Mengapa ini bisa terjadi?
MENGAPA ? dan kita harus bagaimana?
Apakah karena tokoh penyelenggara negara republik indonesia selama ini selalu sibuk berkorupsi , dan bila masuk masa pensiun bermutasi koalisi kelindanisasi membangun benteng atau basis kekuasaan utk melanggengkan mesin uangnya setidaknya mengamankan perbuatan masa lampauinya ?
Apakah karena jumlah penduduk republik ini tidak sebanding dengan fasilitas pendidikan modern ( matematika dan science ) dan tidak adanya blue print --> cetak biru pembangunan negara skala nasional dlm 50 tahun , juga birokratnya ( dilengkapi tripolitica ) sangat korup , karakter korup, hobi korup, arisan korup, jama'ah korup, harus berani korup, pejabat korup, pemerintahan korup , bagi-bagi uang korup .... ... ............. ? 
semuanya menjadi tragis dan mengerikan.

Mengapa bumi pertiwiku melahirkan generasi manusia serakah?. 
Apakah ini yang di harapkan Generasi generasi hasil pelestarian mentalitas bangsa korupsi
Generasi
bangsa Korupsi
Generasi
bangsa Demonstrasi
Generasi
bangsa Pengangguran
Generasi
bangsa Tawuran
Generasi
Pandai merampok uang negara
Generasi
Rebutan jabatan dan kekuasaan
Generasi
Antrian permen seharga 400ribu
Generasi
Ambisi pemimpin dan serakah
Generasi
Pemerintah main gusur
Generasi
Pengedar arkoba.
Generasi
Hobi menyuap
Generasi
Pandai Menipu rakyat
Generasi
Kaum pejabat pandai mencurangi hak rakyat
Generasi
Pakar hukum pandai memainkan rakyat
Generasi
Politikus pandai pencitraan
Generasi
Kaum bisnis pandai memeras ekonomi rakyat kecil
Generasi
Kaum cendekiawan pande berdebat
Generasi Ulama' dan ustadz pandai mengemis
Generasi
Kaum aparat menjadi penjilat
Generasi
Kaum institusi pandai mengelabuhi petani

Kemarin, kita meneteskan darah air mata ...
Hari ini, kita Meronta, lepas baju sambil mengelus dada
Dan hari esok, entah bagaimana nasib bangsa kita
Semestinya kita harus menangis dikeharibaan / dipangkuan IBU PERTIWI.
sekarang pikirkan saudaraku setanah air
Apa maumu?
Apa tujuanmu?
Apa cita-citamu?
Apa hobimu? dan kemanakah arahmu?
Apa yang engkau sumbangkan terhadap bumi pertiwi ini ?
Apa Bekalmu untuk menghadapi hidup dimasa depanmu?
Apa warisan yang telah engkau tinggalkan untuk generasi setelahmu nanti?
Apa langkah kita untuk memulai?

 Di Renungi dw
##################
JOGJAKARTA sabtu /06 /12 /2014
(kang-Muhson arrosyid, wong nDesooo).

******************************

Sunday, January 17, 2016

PESANTREN IBARAT NEGARA ANAK SANTRI



Kehidupan di pesantren setelah saya teliti dan kami amat-amati tak jauh berbeda dalam lingkungan tata ber-negara. Sebut saja Pesantren adalah suatu Negara kecil yang tersusun sangat unik dan luar biasa bisa di pahami semua orang, khususnya masyarakat luas. baik cara mengaturnya, kebijakannnya, dan cara memutuskannya suatu masalah.

Apakah sistem di pesantren ini sama dengan sistem pemerintahan kerajaan majapahit yang rajanya hayam wuruk dan patih gajah mada kala itu, saya juga tidak tahu persisnya, tetapi yang jelas ini strategi yang di miliki para kiyai sebagai pengasuh pesantren. dan ini sangat berbeda di antara pemerintahan yang berbeda.

Kalau orang sudah di beri gelar oleh masyarakat "Pengasuh pesantren" maka dia sudah di percaya oleh masyarakat setempat, baik akhlaqnya, ilmunya, kecerdasan dalam berdiplomasi, kiyai juga mampu mengatasi masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, bahkan masalah tawuran masyarakat antar kampung, mereka bisa mendamaikan. dan dia sudah teruji bertahun-tahun ketika bersosial berkecimpung di tempat di mana ia bertinggal. makanya masyarakat setempat menyebutnya sebagai Ki-yai.

Kata "Kiai" adalah dua nama yang di jadikan satu, "Ki" adalah orang tua yang mempuanyai kedewasaan dlam berfikir, artinya ahli dalam besosial dalam masyarakat, dan orang ini bisa di sebut tokoh masyarakat.
Sedangkan kalimat atau sebutan "Yai" adalah orang yang mempunyai keahlian khusus dalam masalah ilmu agama, dan orang yang mempunyai tabiat baik, akhlaq yang bisa menjadi contoh kepada masyarakat setempat. itulah alasan masyarakat menunjuk sebagia Ki-Yai.
Kata "Ki Yai" ini bisa berbeda-beda di wilayah atau daerah lain, bisa jadi daerah lain menyabut Datuk, atau tengku, yang itulah masyarakat menilai sperti itu.

 ----(Perbedaan Antara Pemerintahan Pesantren dan Pemerintahan Demokrasi Sekarang) -----
di dalam masyarakat ada banyak manusia kita jumpai,
Ada
1- Ulama', dan ada santri masyarakat luas
2- Umara' Pejabat dan ada Rakyat.

Jika Ulama' atau kiyai semakin dekat dengan para santri, ini menandakan semakin mulya dengan  Ke-ilmuannya. karena antara ulama' dengan santri dan masyarakat tidak ada batas atau dinding pemisah sama sekali.
Sedangkan sistem pemerintahan antara pemimpin (Presiden) dengan rakyat sangat jauh, karena banyak batasan yang sangat jauh sekali, katakan lah presiden, ada mentri, ada gubernur sampe ke-bawah tingkat RT dan Rw, maka jaraknya sangat jauh. ini yang menjadikan rakyat tidak bisa berbuat menyampaikan aspirasinya kepada pemimpin.

maka dari itu saya akan memberikan contoh simpel dalam sistem pemerintahan dalam pesantren. 
Contoh; 
Pesantren adalah = Negara
Kiyai adalah = Pengasuh, Raja / Mahkamah Pesantren
Lurah (wakil kiyai adalah Patih atau Perdana Mentri
Pengurus atau Ustadz adalah = mentri,
Komplek A, sampe Z. = Daerah
Kamar adalah wilayah.

Biasanya setiap komplek terdapat atau membawahi sepuluh kamar.
dan setiap kamar ada sepuluh anak.

Wakil kiyai, badal kyai, istlah kerajaan Perdana mentri / Lurah membawahi  5 devisi, ini hampir sama dengan system kerajaan majapahit dulu.

------(1)- Kepala Madrasah atau guru Kurikulum (Kaprodi),) ----------
Kamad ini juga nanti membawahi guru wali kelas atau dosen wali, guru wali kelas juga membawahi guru yang memegang study mata pelajaran.
Stiap Guru yang di serahi tanggung jawab wali kelas biasanya sudah mengusai seluruh mata pelajaran di kelasnya, artinya wali kelas bisa mengawasi / ngecek tiap hari, bila guru mata pelajaran tidak hadir yang di kelasnya kosong, maka wali kelaslah yang mengisi dengan mata pelajaran yang kosong, jadi wali kelas mempunyai multitalenta dalam masalah ilmu, biasanya wali kelas memegang pelajaran ilmu alat Nahwu sorof, (Impriti atau Alfiyah, Balaghoh dan Matiq) dan Study Fiqih (fatkhul- Qorib, dan fatkhul-Muin).

----------- (2)- Kepala Keamanan.) -----------
Untuk keamanan sendiri ada keamanan dalam dan ada keamanan luar,
Kepala kamanan ini juga membawahi ketua komplek, dan ketua komplek membawahi ketua kamar.
Untuk keamanan dalam, ini tugasnya laporan bila ada anak mbolos, suka tidur, begadang main remi, domino, gak masuk, maka polisi pesantren / kemanan bertugas.
Dan Keamanan Luar ini tugasnya Untuk mengontrol bila ada santri yang suka plesiran, baik nonton dangdut, bioskob, konser dan lain-lain.

--------- (3)- Kepala Humas) ---------
Humas ini sering keluar masuk dalam pesantren, krna ini berhubungan dengan masyarakat, baik dengan tetangga masyarakat luas.
Untuk humas ini juga ada humas dalam dan ada Humas luar.
humas dalam biasanya mengurusi tentang anak santri dengan orang tuanya bila ada masalah dengan pesantren.
Sedangkan Humas Luar ini tugasnya berhubungan kadang menyangkut masalah santri yang melanggar di masyarakat setempat, khusunya dengan pemerintahan indonesia baik berhubungan dengan Rt / Rw,

--------- (4)- Kepala Ke-uangan, ) -----------
(kep-U) ini membawahi sekretaris dan bendahara,
1)- Sekretaris adalah tempat pintu masuk keuangan dari hasil syahriyah / Spp bulanan santri, dan pintu masuk uang koprasi dan pertanian santri, atau sedekahnya para orang tua santri yang mau jariah, ini pun di pisahkan, tidak di campur dengan uang SPP santri, semua ada menejemen tersendiri,
2)- Bendahara yang mengeluarkan uang, atau membagi baik untuk kebutuhan kepala Madrasah, keamanan, Humas, dan Perlengkapan pesantren. dan juga yang membagi seluruh bisyarah para ustadz dan ustadzah,

-------- (5)- Kepala Perlengkapan,) -----------
Kep-Perlgkapan ini juga membawahi
1)- Tata usaha atau akademik pesantren, ini tugasnya yang mengurusi dokumen2, rapot, presensi, pos, dll.
2)- Ke-rumah tangga'an.
Ini tugasnya yang mendesain audensi pesantren, baik mengurusi listrik, masalh air, masalh telfon, meja kursi yang rusak, genteng yang bocor, semua yang bertanggung jawab dan yang memperbaiki perlengkapan pesantren.

Dan setiap kamar juga mempunyai staf atau ketua kepengurusan masing-masing
Ada ketua. Bendahara, sekretaris, dll jadi di dalam kehidupan pesantren santri sudah diajari mengelola daerah masing-masing, berbagai masalah pun juga tak jarang, masalah keamanan, ada ronda dll. Tapi sangatlah jarang santri yang menyadari itu, mereka haya tahu mematuhi kode etik pesantren. . . Dalam Negara disebut UU,,,

Susunan dan kebijakan bila ada anak yang bermasalah, maka yang pertama melalui adalah;
1)- Ketua kamar
2)- ketua komplek
3)- Guru Wali kelas
4)- kepala keamanan
5)- kepala madarasah (guru Kurikulum/ kaprodi)
6)- Lurah pesantren/ hukum pesantren
7)- Sowanke kiyai, atau Mahkamah pesantren.


Jika masalah ini bisa selesai di ketua kamar, maka tidak di lanjutkan ke ketua komplek, dan seterusnya.
jadi intinya stiap masalah tidak harus di laporkan ke pesantren, cukup dengan ketua masing.
klo sifatnya berat semua tidak bisa di selesaikan, maka orang tua di panggil, di suruh membawa pulang.

Sistem Musyawarah Guru Di Pesantren

1-      Musyawarah Kubro / tahunan. Musyawarah ini membahas agenda agenda kegiatan kedepan, sperti khataman/ wisuda, bahtsul-Masa’il, Muwada’ah, dan temu alumni dan wali santri
2-      Musyawarah pesantren/ 2 tahun sekali. Musyawarah ini membahas agenda semesteran yang di pimpin langsung oleh kepala madrasah (guru kurikulum/ kaprodi).
3-      Musyawarah tiga bulanan. Musyawarah ini biasanya membahas beberapa devisi, baik madrasah, keamanan, Humas, keuangan, dan perlengkapan pesantren yang agendanya tertunda. Ini pimpin oleh lurah pesantren.
4-      Musyawarah bulanan. Musyawarah ini untuk laporan ketertiban para guru yang megang mata pelajaran study.  Dan evaluasi santri dan guru.
5-      Musyawarah harian. Musyawarah ini berlangsung tiap habis ashar, biasanya untuk melaporkan kegiatan harian baik berupa mata pelajaran, apakah besok ada guru tidak berangkat, apakah besok ada kelas yang kosong? karena sakit atau apa, maka guru piketlah yang mengisi kelas yang kosong.

Sekali lagi, musyawarah ini tidak di hadiri oleh Kiyai / Pengasuh.  Karena semua kegiatan pesantren sudah di serahkan oleh Lurahnya, supaya bisa melatih memimpin di kelah hari kemudian. Dan stelah musyawarah semua jadwal dan kegiatan pesantren di sowankan kepada kiyai, artinya seorang lurah presentasi hasil musyawarah di depan kiyai langsung, dan menjelaskannya hari nya, tanggalnya. Bulannya sambil membawa kalender. Kiyai hanya mendengarkan, klo nanti ada agenda yang numpuk, maka kiyai langsing ngendiko, “jadwal ini di pindah”

Iki belum membahas masalah MADING, Majalah Dinding santri, sak ambrek yooooo
Nak aku jelaskan kabeh, biso menjadi Tesis/ Desertasi. Hehhehehee
Wis yo, di terusk sesok maneh,  hehehehehheeh
wasslam

Bersambung!
###############
Jogjakarta / Kamis / 7 / Januari / 2016
(Sletingan Santri Konyol).
------------------------------------------------------------------