Monday, August 15, 2016
OH BUNGA MALANG BUNGAKU SAYANG
Jangan bersedih atas problematika yang ada, semuanya akan berlalu,
Matahari akan mengelilingi dan berputar menyinari bumi
Hari pun akan berganti, mengikuti waktu.
Kangen yang terpendam, akan membuka cakrawala baru di saat pertemuan,
Hargailah keadaan, karna waktu yang akan menyaksikan.
Dunia tak selebar daun kelor
Semuanya bisa di capai dengan berusaha dan berdoa.
Jangan berandai-andai seblum terbitnya fajar
Karena ada fajar yang lain yang berubah gelap.
Manusia bisa berencana, tetapi semua misterius.
Oh bungaku!
Sungguh elok di mataku, tapi sulit aku menjagkaumu
Semerbak harum, tapi di sekelilingmu gak tahu.
Kumbang datang hanya sekedar mampir
Stelah mengisap madu, pergi tanpa pamit
Suasana menjadi tak karuan ketika badai angin menerjang
Patah tangkai, layu di siram hujan
Bunga menangis, merenungi nasib
Auranya hilang tak tau kemana perginya
Kini bunga harus belajar mengembalikan auranya.
Sesibuk apapun seorang wanita, pasti dan pasti akan selalu teringat pada orang yang pernah merubah hidupnya berubah menjadi ceria, bangkit lagi semangatnya, nyaman hatinya, meskipun yang di sayangi jauh dari pandangan.
Sesuatu akan menjadi jauh, bila gak pernah sedikit mengerti tentang kehidupan, tidak mengetahui sifat dan karakter masing-masing, saling cuek satu sama lain, tidak pernah memahami, meskipun dalam satu ruangan keluarga ,
Dan sebaliknya nya, sesuatu akan menjadi dekat, bila saling menghargai, melengkapi, memahami, mengerti, dan saling menghormatinya.
Begitu juga dengan seorang laki laki bijak, akan selalu menanti senyuman, mendengarkan keluhan sang perempuan, memahami apa yang lakukan dan mengerti jerih payahnya , menghargai apa yg di milikinya, dia akan selalu mendukung apa yang cita-citakannya, meskipun cita cita belum terlaksana.
_________ jogjakarta / Senin / 15 / Agustus / 2016
(Lek son)
Friday, August 12, 2016
GURU KENCING BERDIRI, MURID KENCING BERLARI
GURU KENCING BERIDIRI
MURID KENCING BERLARI
(Ini pepatah zaman Suharto je)
Sekarang zamane ..................
GURU KENCING BERDIRI
MURID KENCINGI GURU.
Dulu ketika aku masih duduk di bangku sekolah SD/MI , pernah melakukan kesalahan yang sifatnya judi (roler) waktu itu, klo sekarang aku gak tahu, saat itu aku langsung di laporkan guru wali kelas, dan aku langsung di hukum habis-habisan, di sabet pake rotan tiga kali, kemudian hukum tambahan yaitu di paket berdiri dua jam di kelas lain, seperti di pajang di depan kelas.
Setelah pulang kerumah, bapak ibuku juga mendengar klo aku di hukum guru karena kesalahanku, sebelum aku masuk rumah bapak ibuku sudah menyiapkan kayu luntas di yang biasa di tanam di pinggir pagar rumah.
Bapakku bertanya, "Son rene , bener kowe di hukum gurumu? Aku cuma diam menundukkan kepala, dan takut! Seketika itu bapakku menghajar geger, bokong , kaki, pake kayu itu, sampe gegerku memar,(galeri kabeh), ibuku juga demikian, aku teot bokongku sampe gosong, aku di Bondo, tanganku di ikat sampe kaki, dan gak di kasih makan.
Masalah sudah selesai,
3 jam kemudian ikat tanganku di lepas, dan aku melanjutkan sekolah madrasah sore, juga hukum kembali di rotan 3 kali,
Begitu juga dengan aku mengaji di malam hari , juga di hukum guruku , di sabet rotan juga,
Ya gitu lah, satu kesalahan yang menghukum banyak,
Salah satu guru yang mendekati aku dengan bahasa halus, dan bilang,"Son bapakmu ki apik, wong anteng, kok kowe biso main dadu rolet barang, sopo sing ngajari"? Aku cuma diam gak bisa jawab apa apa!
Ini lah perjalanan pendidikan ku jaman dahulu, semuanya memperhatikan tentang akhlaq anak didiknya,
Setelah dewasa, aku merenungi dan bersyukur kepada mereka, karena aku di hukum karena kesalahanku,
Coba bayangkan seandainya aku gak di hukum guru, bapak ibuku, waktu itu, mungkin aku sekarang ini Sudah jadi bajingan.
Dari sekian banyak peristiwa pendidikan perjalananku sampe aku bisa menyimpulkan dengan kata kata indah.
Kalau ada anak Didik, murid (siswa, pelajar, Mahasiswa) melakukan kesalahan, tidak di tegur, tidak di hukum orang oleh guru , atau orang tua, maka dialah yang merusak pendidikan.
Klo pendidikan tidak ada peraturan hukuman kepada anak Didik yang bersalah, lantas untuk apa pendidikan di dirikan!
Klo lembaga pendidikan hanya mengajar ilmu ilmu informasi, yo opo bedane karo pengumuman pos kampling,
Terus pye? Di obong sekolahan atau di gawe ajang golek duwit?......
Pertanyaannya ,
bagaimana dengan murid sekarang!
Murid salah di hukum guru, lapor orang tuanya ,
Sang guru di lewat di jalan langsung di kalung celurit orang tua murid.
Bapakne bar ngalungi celurit Gurune,
Terus anake wis sekolah SMP njaluk motor karo bapakke , sambil gowo celurit, "bapak aku tukokke motor aku wis gede, nak ora di tukokke, tak obong omahe!
@@@@@@@@@@@@@@@@@
_________lek son
Bersambung