Friday, September 30, 2016

OBROLAN DULKEMIN DENGAN AKTIVIS HTI (Hiszbu Tahrir indonesia)



Kejadian ini sekitar tahun 2010 yang lalu, saat itu dulkemin lah perjalanan dari Jogja menuju Magelang, di sela sela perjalannya datanglah seorang aktifis muda mahasiswa universitas ternama di jogja, dia lagi paska mengerjakan tesisnya, dengan enjoy duduk di sebelah kanan saya.

Awalnya perkenalan biasa ngobrol basi basi , ngalor ngidul bercanda biasa, tak ubahnya seperti orang yang sudah kenal lama. Di saat diam sebentar lalu shering dan curhat, kayak orang intelektual, gt hehehe karena pada waktu itu kebetulan setelah gunung Merapi meletus,  tiba muncullah pertanyaan yang sedikit menjurus.

HTI: mas bagaimana menurutmu tentang pemerintahan Indonesia?
DULKEMIN: maksud mas gmn! Sistem nya atau pemerintahannya?

HTI: ya semuanya mas. Kita kan sebagai orang Islam harus tegas , harus mendirikan negara khilafah.
DULKEMIN : ya gak gimana gimna mas, jalani aja seperti biasa, emang menurut mas ada masalah nopo? Dulkemin balik tanya

HTI: maksud saya gini mas, kita kan orang Islam, banyak ulama' yang tahu tentang hukum Islam, tp sistem pemerintahannya bukan Islam, padahal Islam sudah memperingatkan dalam Alquran , klo orang Islam tidak menggunakan hukum Islam , berati fasik dan Kafir donk! Kita harus membuat Negera khilafah! Ungkapnya
DULKEMIN: la kita harus bagaimana mas, kita lahir juga sudah demikian ,

HTI : berarti negara kita negara kafir, dan negara thoghut.
Saat itu dulkemin hanya mesem aja mendengar kalimat itu, akhirnya dulkemin balik tanya ,
DULKEMIN: gini aja mas, klo mas merasa Indonesia negara thoghut, kenapa mas mau hidup di negara thoghut? Dan kenapa mas mau kuliah di universitas di negara thoghut,?  Mestinya nya mas kuliah di negri planet sana, biar menjadi planet yang islami dan menggunakan hukum islam yang kaffah, km itu gak cocok hidup di negara indonesia.
Dan Pemuda itu diam seribu bahasa sambil mikir. Aku cuma mesem sambil megang HP,

HTI: maksud saya, kita orang Islam harus mengamalkan agama secara kaffah gt mas!
Kemudian dulkemin memberondong banyak pertanyaan yang lebih mendasar!
DULKEMIN: klo emang mas mau mendirikan negara khilafah , lantas jasa jasamu terhadap Indonesia itu nopo mas,? Emang km yang mengusir penjajah Belanda , emang bapakmu yang buat membuat bendera? ....... pahlawan yang dulu mengusir penjajah aja gak pernah mau mendirikan negara khilafah, ini km kok berani sekali dengan memakai siste khilafah. Mas sendiri mungkin gak tahu sistem kholifah, paling mas cuma baca buku aja to!
Dan juga bukan saya gak setuju dengan negara khilafah, itu juga bagus, dan saya sangat setuju dan bagus, tp kita juga melihat peta masyarakat luas. klo masyarkat dan Pemudanya seperi mas, gak popo, La yang hidup di jembatan, jadi kernet bis pye ! Sudah siap dengan hukum kaffah pa gak? ...... mereka emang orang islam, tp belum mengenal ilmu tentang islam. kita emang harus menympekan, tp Jang gegabah, atau grusa grusu, Malah nanti akan timbul masalah baru. Keluargamu aja belum tentu setuju dengan pemahaman mas, apalagi masyarakat luas, gimana sih mas! Hehehhe

Kemudian singkat cerita mas ini menyodorkan sebuah tesis ke dulkemin, untuk membaca,  setelah di baca dulkemin membuka tesis tersebut, ternyata di situ banyak rujukan nya ke syekh Albani, kemudian dulkemin bertanya lagi .

DULKEMIN: mas yang kamu ketahui tentang syekh albani itu siapa? Ceritakan sedikit aja tentang syeikh albani itu?
HTI : itu ulama' besar dan ahli hadist, kan banyak karya buku nya.

DULKEMIN: Owalaaaaaah mas, pean iku ono ono wahe! Ngene tak ceritani mas ben mletik sejarahmu. Syekh albani iku seorang pemuda yang bekerja di toko jam, kebetulan albani itu hobi membaca buku, sehingga buku perpustakaan Mesir pernah di baca, makanya dia menjadi pinter, karena dia sering membaca buku mereka menjadi pinter, akhirnya mereka suka berpendapat, meneliti buku karya ulama' dahulu, tp sebenernya dia gak punya guru gak punya sanad, malah ada orang sekarang mengatakan albani ini muhaddist, dan perowi hadis, kekeliruannya di situ mas! Dia meninggal dunia menjelang abad 20. Kemaren klo gak salah 1999an.
Klo menurut saya mas, albani itu emang orang pinter, tetapi beliau bukan seorang ulama' gt ya! Nak ora percoyo golekano dewe sejarahe, pean takoni karo konco salafi atau HTI,

___________bersambung! Jane jeeh akeeeeeh bro ngobrole, tp tak singkat wahe. Hahahhaa
Raden Dulkemin.

Friday, September 23, 2016

KATA INDAH ANAK DESA





Lika-liku dalam persahabatan sangat unik, aku juga gak tahu bagaimana menyikapinya.
Yang jelas terkadang lebih baik di sakiti dengan kejujuran, dari pada di bahagia'in dengan kebohongan.
Dan terkadang lebih baik di hina dengan dengan ketulusan, dari pada di puji dengan kepalsuan.

Dan terkadang di caci-maki di hadapan orang banyak, lebih nikmat dari pada di puji hadapan orang lain.
Bagiku semakin banyak orang mencaci, semakin kuat syaraf otak dan kelembutan hati, dan semakin kuat raga kita untuk menjadi sosok ksatria di masa kini.
Banyak orang pandai, cerdas dan mempunyai gelar sarjana, tapi mereka bodoh dalam menguasai masalah sosial,
Mereka hanya mengandalkan otak, dan pandai berbicara.

Jangan di kira orang yang sering mendapatkan tantangan, atau kesulitan, hidupnya akan bodoh,
Hanya saja Mereka menunggu momen tertentu sehingga Tuhan akan membukakan seribu pintu karomah.
Percikan api kecil yang di sangka remeh, bisa membakar seluruh jagat raya.
Satu butir mutiara kecil yang berada pantai, bisa lebih mahal dari pada seluruh pasir di pantai.

Jangan menganggap remeh terhadap perjuangan dan ketulusan orang kecil, sebab itu sesekali engkau remehkan, maka engkau tak akan puas dengan kehidupan yang kamu jalani.
Hartamu bisa menjadi beban atas kegelisahanmu, harapan dan impianmu bisa ter-usik dengan sifat kesombonganmu.

Jika engkau tak bisa membuat orang senang, paling tidak jangan menyakiti hati orang.
Jika engkau tak bisa menjadi manusia baik, ya paling tidak jangan merasa baik di hadapan orang lain
Jika engkau tak membuat senang orang lain, ya paling tidak jangan menambahi sedih orang lain.

_____________bersambung.
Jogjakarta  
Lek son / September / 2016