Tuesday, November 15, 2016
BENARKAH MALAIKAT HADIR KETIKA AKSI 4 NOVEMBER
Saya berharap, dan selalu berdoa, semoga setelah 4 November 2016, seluruh Habib-habib Indonesia, kumpul bareng membahas ahok, baik urusan pemerintahan maupun negara, sebab saat ini negara kita sedang memanas. Sehingga rakyat selalu terombang ambing, tidak tahu arahnya, bahkan masyarakat kita bingung siapa yang di ikuti dan siapa yang harus kita waspadai.
Kalau seandainya setelah tgl 4 tidak bisa, ya paling tidak stelah tgl 4 November, dan tahun berikutnya, atau bulan bulan stelahnya, menjelang pertengahan tahun Hijriyah, atau bulan Robi'ul Awwal (maulud).
Nanti juga di susul seluruh para Kiyai-kiyai pesantren, dan tokoh budayawan dan tokoh masyarakat, ormas islam, LSM, juga kumpulan bareng! Biar kita bisa bersatu kembali, tidak bisa di adu domba babakan pemahaman. Gt menurut saya.
Saya tidak punya kapasitas untuk mengundang beliau beliau, tetapi saya yakin dan selalu berdoa semoga doa doaku, doa temenku dan saudaraku seluruh Indonesia membantu meng-amininya.
Kalau zaman 1965, musuhnya jelas PKI. Nah kalau sekarang sulit membedakan mana lawan dan mana kawan. Kelihatannya orang pinter, jebule gendeng. Atau sebaliknya. Yang di sangka malaikat, ternyata Gerandong. Di kiro Gendruwo, jebul wong alim.
Paska 4 November di luar dugaan, hampir para tokoh Ulama' tokoh politik, tokoh pengamat, tidak bisa memprediksi, ada yang bilang sejauh pandangan mata melihat manusia berbaju putih. Dan jurnalis media tidak menyangka dan kaget melihat sebegitu banyaknya kerumuan umat mengelilingi istana, bahkan yang ikut aksi sendiri juga gak bisa mengira berapa jumlahnya.
Kalau aku cuma khusnudhon aja, mungkin banyak malaikat yang menampakkan dan ikut mengerumuni manusia itu, tahukah bila umat islam bersatu, maka NUSROTULLAH akan datang, (Alladzi Khoriju minal Adah) dan itu pasti dan pasti, karena stiap perkumpulan lebih dari 40 orang, maka di situ ada kekasih Allah yang disembunyikan. Apa lagi umat itu banyak ulama' nya. Luar biasa. Ini bisa di sebut "Karomah", dan itu terjadi satu kali, tidak bisa berulang ulang. Seandainya terjadi aksi lagi , maka akan sanagat berbeda, mungkin tidak sebanyak tanggal 4 November. Mengapa demikian? Yo jawab dewe! Hehhhehe
Apapun yang terjadi nanti, baik hari tentang persidangan maupun penyelidikan gelar perkara terbuka, tentang penghinaan surat almaidah ayat 51, yang di ucapkan Ahok, sangat tidak meng-enakan telinga bagi kaum Muslim khususnya. dan kemungkinan besar bisa sudah di atur sebelumnya. Karena hukum itu juga buatan manusia, yang bisa di rekayasa kapan saja.
Secara Mutasyari' atau syariat ucapan Ahok tentang surah almaidah bisa terjadi pro dan kontra , dan efeknya akan perang statemen, sehingga sebagian ulama' mengatakan tidak menistakan, sementara statemen tokoh yang bilang tidak, nanti akan manfaatkan media, sebagai pemebela, atau rujukan pendapat, dan di adu domba oleh media, kan jadinya perang komitmen antar kyai dan tokoh. Yang mengadu domba akan kebanjiran uang, karena banyak melihat di Tv.
Sementara secara etika atau hukum akhlaq, ucapan Ahok, bahwa si ahok ini ucapannya "Kurang Ajar tenan". Orang kurang ajar itu seperti meludai orang, emang orang meludahi itu tidak melukai secara fisik, bekas luka juga tidak ada, hukum pidana juga sulit, akan tetapi orang meludahi ini, menyakitkan hati, urusannya harga diri, meremehkan dan merendahkan. Terkadang orang di ludahi ini bisa nekat bisa ngamuk bahkan membunuh pada orang yang meludahi, meskipun orang di ludahi tidak mempunyai karakter sifat membunuh. Karena urusannya hati dan meremehkan.
Bayangkan aja , masak kampanye kunjungan malah bahas surat Al-maidah, ini kan lucu banget. Bahasa jawane ""Kemlinthi". Klo dia Muslim sih lumayan, bagaimana kalau tidak! Hehehehe
Menurut firasatku orang yang sebut sebagai gubernur DKI ini gak mungkin akan di penjara, paling banter di sembunyikan dan itu sebagai penyelamatan terhadap Ahok. Saya gak ada urusan dengan Ahok maupun pak Jokowi , tetapi saya sebagai warga negara yang taat, dengan berbagai sudut pandang, baik peta masalah, maupun situasi keadaan yang begitu rumitnya indoesia, saya bisa nya cuma membaca, melihat, menilai, menyimpulkan dan berpendapat. Meskipun pendapatku sulit di pahami dan sulit untuk membuktikan dengan logika. Yang jelas semua rekayasa pemerintah itu sudah pasti dan pasti. Karena ada sebagian ulama' dahulu mengatakan ; "Pejabat pemerintah cenderung selalu di benci dan di curigai oleh rakyat, karena biasanya pejabat pemerintah sering melakukan kecurangan ketika mendapat amanah dari negara"
Saya gak punya bukti bukti kuat, tetapi aku melihat ada kekuatan besar di balik Ahok, sehingga mustahil Ahok akan di penjara. Kasus demi kasus, dari mulai kasus trans Jakarta, sumber waras dan reklame, semuanya dah gamblang dan jelas, itu menunjukkan banyaknya rancau, dan membingungkan dan menjadi bola panas bagi semua para penegak hukum, para tokoh politik sampe semua lapisan masyarakat Madani khususnya. Apa lagi persidangan gelar perkara yang bersangkutan tidak hadir, ini juga suatu keanehan luar biasa. Seandainya ahok di penjara dengan kasus penistaan atau kasus reklame, pasti akan menyeret sebagian tokoh pejabat lainnya, sama seperti Nasrudin menyeret tokoh lainnya. Maka sebelum Ahok di pasalkan, di situ sudah di siapkan semuanya, dari kuasa hukum, pengacara, tim save Ahok dan jokowi , semuanya sudah di siapkan orang bayaran untuk melindundungi atau memujinya. Hebat kan! Hehhehe
Pasca 4 November lalu juga demikian, ketika rakyat bertamu di mendatangi presiden, malah gak bisa hadir juga. Malah di alihkan dengan alasan pak presiden ada agenda lain di luar, ini juga suatu menyakitkan buat rakyat Indonesia. Di datangi malah pergi, di saat rakyat sudah pada pulang, malah mengundang para ulama'. Pokoknya lumayan panas dan panas.
Bagi saya dengan hadirnya saudara Ahok adalah saya sangat bersyukur sekali, mengapa demikian, karena bisa menjadikan umat Islam ini bersatu kembali, coba saja kalau tidak ada Ahok, mungkin ummat muslim tidak akan bersatu, malah saling mencaci maki di kalangan muslim sendiri. Seperti kata indah dari Ulama' mengatakan "Umat Islam ini kalau ada masalah atau musuh baru bersatu padu siap membela meskipun harus perang sampe mati, tetapi kalau tidak ada masalah tidak ada musuh, ya mencari masalah dan mencari musuh di kalangan ummat muslim sendiri". Seperti menuduh syirik, menuduh bid'ah temennya sendiri meskipun beda memahami hal furu'iyah.
Pada tanggal 4 Nov, sebenernya aku tidak ikut, karena kebetulan hari itu saya ikut diskusi seresehan di kadipiro bersama KH MH Ainun Najib, bapak Mustofa W Hasyim ,dan KH Marzuqi dan temen temen maiyah lainnya. Soal materi tema diskusi, kami gak berani nulis secara blak blakan. Mungkin temen pembaca bertanya pada saya, kenapa gak berani, Karena, ya saya gak gak bawa buku, itu aja, hehehe, kwkwkwkwk.
Ohya temen temen Saya juga senang, bangga sekali dengan aksi damai kemaren, itu membuktikan ummat Islam bersatu padu membela agama, akan tetapi jangan sampe kebablasan membenci seseorang.
Di sisi lain aku juga lumayan khawatir, bisa jadi suatu masalah untuk memancing kemarahan umat Islam. Masih ingat kah peristiwa awal 2006 yang lalu, film kartun dan karikatur yang di buat oleh negara Denmark, film dan karikatur itu di Simbolkan nabi memakai jubah dan sorban, yang di atas sorban ada bomnya yang siap meledak kapan saja.
Saat ini juga sama penghinaan surat alamaidah ayat 51, kemungkinan besar juga sengaja untuk memancing kemarahan kaum muslimin. Agar seluruh Muslim menyikapi dengan marah, lebih jauh lagi agar umat islam berdemo, dan melakukan tindakan anarkis, baik penghinaan sosial maupun penghinaan status. Lebih jauh lagi Yang di media akan meliput, meng-ekpos dan melaporkannya, itu lho ummat Islam yang anarkis. dan juga yang di demo akan bertepuk tangan, tertawa lebar lebar atas keberhasilannya. dan mereka senang jika ummat Islam selalu marah.
Atau Bisa jadi mereka ingin menjajaki atau mengetahui kekuatan kaum muslim, agar umat muslim di seluruh Indonesia dan dunia bangkit kembali menunjukkan persatuannya dan kekuatannya kepada mereka. Akan tetapi setelah semua kaum Muslim muncul di permukaan dunia, dengan mudahnya pemerintahan yang jahat mengetahui kelemahannya. Sehingga mereka menyusun kembali strategi jahatnya, dengan melacak para tokoh tokoh aksi itu, khususnya Ulama' yang di anggap berpengaruh di masyarakat. Sehingga para kyai Ulama' itu di ciduk, dan di rayu jamuan syubhat, bahasa halusnya di undang ke istana. Ibarat ada sebuah danau yang di taburi umpan makanan, sehingga semua ikan kecil dan besar muncul di permukaan air merebutkan umpan yang di taburkan oleh pemancing. Kemudian di jala dan tembak bius.
La terus jalan keluar piye? Yo jawab dw
Aku gak ngerti.
_____________
Jogjakarta / 11 / November / 2016.
Lek son
Tuesday, November 1, 2016
TUJUH TOKOH YANG PALING DI KAGUMI MASYARAKAT
Di saat negri di rundung berbagai permasalahan yang sangat rumit, baik politik internal maupun eksternal, entah itu urusan sosial, keluarga, ekonomi dan sistem carut marutnya cara mengatur nagara, semuanya sudah menjadi hidangan tiap hari bagi rakyat kita, sehingga masyarakat sudah muak dan muntah dengan janji janji palsu, dari mulai iming iming duwit, jabatan, lengkap lah sudah negri kita ini.
Perpecahan antar masyarakat sudah mencapai finisnya, berebut kekuasaan, dengan menggalang kekuatan untuk mencari masa sebanyak-banyaknya, supaya di akuhi dan di ikuti. Rakus dan ambisi ingin menonjolkan diri sudah di luar kebablasan otak manusia. Yang di tuju adalah siapa yang kuat dia lah yang menang dan berkuasa. Orang kecil baik di pedesaan, dusun maupun yang tinggal di pinggiran kota, pada sante tak menghiraukan semua itu, masyarakat kecil yakin akan kekuatan batin dan kekuatan dari langit.
Ada yang kenal tokoh di atas, kalau gak kenal kebangeten tenan.
Begitu membelalakkan mata pada saat menghadiri pengajian salah satu tokoh di atas, ribuan pengunjung membanjiri tempat , berduyun-duyun seperti bak semut mengelilingi gula, semuanya tampak jelas di depan kita.
1) KH Maimun Zubair dari Rembang. Kyai ini Yang kondang ke'alimannya, sehingga semua kyai pesantren hormat dan tunduk di hadapannya. Beliau ini juga pakar ilmu fiqih dan perundang undangan hukum Islam. K.H. Maimun Zubair merupakan sala satu kiai yang cukup terkenal. Sebagai tokoh agama yang dikagumi, Ia memiliki pengaruh yang cukup signifikan, baik dalam peran pentingnya sebagai pengasuh pondok pesantren, maupun peran sentralnya dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dengan adanya peran ganda ini, membuat kharismatik K.H. Maimun Zubair semakin kuat di tengah-tengah masyarakat maupun lingkungannya. Di tengah masyarakat, figur K.H. Maimun Zubair dipercaya dapat memberikan barokah terhadap sekitarnya. Adanya perasaan simpati membuat masyarakat selalu ingin mengikuti jalan kiai. Seperti meminta saran K.H. Maimun Zubair ketika ada hajat, konsultasi ketika menghadapi masalah, sampai dengan pengecetan rumah yang di dominasi warna hijau. Cultural capital merupakan sebuah nila ataupun budaya yang telah diterima dan diykini masyarakat maupun memberikan jaminan tertentu. Sehinggam sebagai figur yang sangat alim, K.H. Maimun Zubair dapat memberikan ketenangan baik dalam lingkup masyarakat maupun lingkup pemerintahan. Oleh karena itum perlu mencari tahu bagaimana relevnsi ketokohan K.H. Maimun Zubai dan apa sebenarnya kontribusinya dalam kehidupan politik praktis di indonesia, khususnya dalam PPP. K.H. Maimun Zubair seringkali diminta masyrakat untuk melakukan ceramah keagamaan maupun nasihat tertentu. Dalam partai, Ia juga menduduki posisi yang sangat strategis yaitu Ketua Majelis Syariah atau penasehat umum partai. Dengan kesempatan ini, K.H. Maimun Zubair bberusaha melakukan penyeimbangan untuk mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan politik praktis (Simbiosis mutualis). Sehingga, PP dapat menjadi modal utama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai keislaman. Kata Kunci: Cultural Capital, Kharisma, Simbiosis Mutualis
2)-KH Ahmad Mustofa Bisri dari Rembang. Kyai yang satu ini juga pengasuh pesantren, tokoh budayawan, pakar ilmu pemerintahan, sekaligus puitis karya karyanya membikin merinding. Kiyai ini menjadi rujukan para politisi dan bahkan par kiyai dalam urusan pemerintahan. Jadi jangan heran bila kiyai ini menjadi rebutan para tokoh politisi.
3)- KH Emha Ainun Najib dari jombang, tokoh ini yang sering kita sapa caknun. Tokoh ini sangat di kagumi oleh pemuda, baik mahasiswa dan para tokoh politik, sastra dan diplomasi luar biasa. Dan pakar dalam ilmu pemerintahan. Cak nun juga jago dalam sastrawan dan juga penyair dunia. Karya karya sangat di kagumi para tokoh politik dan mahasiswa.
Caknun Tak mudah, memang, memotret sosok lelaki ini hanya dari satu sisi. Sebab, suatu saat ia tampil sebagai seniman, di saat lain ia adalah intelektual, pengamat politik dan sosial. Tapi, banyak juga yang menganggap dia kiai karena fasih bicara soal agama. Ya, bak kata pepatah, melihat matahari hanya dari satu sisi, maka melihat Emha harus dari segenap jurusan.
Emha Ainun Nadjib memang memiliki banyak faset. Ia juga bak libero: bisa bergaul dengan siapa saja dari kalangan mana saja. Ia dengan mudah membaur dengan portir di bandara, "mbok-mbok" jamu, dan sopir taksi. Tapi, ia bisa juga diterima kalangan atas dan pejabat pemerintahan, pengusaha, dan juga kalangan ABRI. Tak heran bila acara diskusi atau ceramah yang dihadirinya sering dipadati pengunjung. Maklum, ia memang orator ulung. Gaya bicaranya khas, dengan humor segar. Tak segan pula lelaki 63 tahun ini bicara keras soal situasi politik. Tapi, mengapa ia tidak mau disebut ustad atau ulama?
4)- Habib syekh Abdul Qodir dari solo. Syekh ini juga sangat di kagumi di masyarakat, dengan suara sholawatnya. Sekhermania menjadi ramai di kalangan ibu ibu kampung, lagu dan syairnya mudah di hafal di kalangan anak kecil,
5)- KH Anwar Zahid dari bojo negoro. Kyai ini yang terkenal dengan urusan sosial dan rumah tangga. Ceramahnya, yang ceplas-ceplos ceplos sehingga masyarakat senang kehadirannya .
6)- KH habib Lutfi bin yahya dari Pekalongan . Habib ini juga kondang sangat damai santun, ramah di masyarakat. Habib ini juga guru thoriqoh dan Mursyid.
7)- KH habib Umar Mutohar dari Semarang. Tokoh ini juga pakar hukum, dan sangat di kagumi masyarakat, baik pesantren maupun dunia akademisi, bahkan ceramahnya juga tentang urusan sosial.
Ketujuh tokoh ini mempunyai peran dan tugas yang berbeda, tapi tujuannya sama, beliau beliau ini adalah pakar dangan ilmu politik dan pakar cara mengatur negara dan pemerintahan , bahkan pakar hukum dan pidana, akan tetapi beliau tidak tertarik oleh jabatan. Dan lebih dari itu tujuh tokoh itu bisa di bilang mufti di daerah tempat tinggal masing masing.
Pada dasarnya semua kyai adalah multi-talenta, hanya saja yang tampak di hadapan pandangan masyarakat ini berbeda beda, akan tetapi sebenernya mempunyai mempunyai ilmu yang sama, karena di sebut seorang ulama' atau kiyai pasti mempunyai ilmu yang sangat lengkap.
Ketika rakyat sudah capek dan muak dengan keadaan, tuhan menampakkan kekuasaannya, Tuhan mengirim hambanya yang sekira mempunyai kaliber kedekatan Dengan allah. mereka hadir di tengah masyarkat kita untuk mempersatukan umat, beliau beliau itu hadir bukan mencari jabatan, bukan mencari masa, bukan untuk menggalang kekuatan, beliu dengan risau yang sangat mendalam melihat generasi nya sudah begitu salah kaprah dalam menyikapi masalah.
Berdasarkan pengamatan saya pribadi, ada beberapa tokoh yang sangat di kagumi masyarakat luas, tokoh ini memang sudah lama berkecimpung dalam dunia pengkaderan anak muda, baik dunia pesantren maupun di luar pesantren. Emang banyak tokoh tokoh ulama' lain baik daerah tertentu, yang belum aku sebutkan. Seperti KH Chalwani Purworejo, habib Anis baasin, habib Tohir dari Tegal , habib sholih dari Brebes,. Habib Munzir Al musawwa . KH maksum sari Lasem, KH Muzammil dari Madura dan masih banyak lagi guru guru sufi thoriqoh yang tersembunyi.
Akan kah sosok wali songo akan kembali hadir di masa sekarang ini?
Semoga Tuhan membangkitkan hamba hamba yang mempunyai kepribadian dan sifat seperti wali sango dulu. Amin ya Robbal alamin.
Wassalam!
_____________
Jogjakarta / Jumat / 28 / Oktober / 2016
Lek Muhson wong ndeso.