Wednesday, May 31, 2017
SIAPA YANG BANYAK UANG, DIALAH YANG MENANG. DAN SIAPA YANG KUAT, DIALAH YANG BERKUASA
Terkadang saya berfikir melihat suasana di era sekarang ini bisa di katakan era yang sangat buas, di mana antar pejabat, kepolisian, hukum, Ulama' dan rakyat, saling bermusuhan, saling menerkam satu sama lain. Seakan-akan adu domba sudah kian marak, saling mencekam, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kian menipis, tiap hari di suguhi berita yang tidak ada sdikitpun tentang pendidikan.
Apalagi situasi zaman yang serba modern canggih yang menuntut harus mengikuti ataupun harus melihatnya. Kegaduhan antar organisasi, institusi, maupun lembaga, parpol sudah tak bisa di jadi cerminan oleh rakyat. Pemimpinnya pun juga demikian, sudah tak bisa di jadikan panutan contoh kebaikan. Saya sendiri mencoba merenungi dari masalah satu ke masalah yang ada, apakah Zaman kekuasaan Dajjal sudah mulai tampak? ..... .......atau emang manusianya yang sengaja mengundang murka dari tuhan? ....
Entahlah! saya juga gak tahu persis apa permasalahannya, yang jelas masyarakat saat ini merasakan kecemasan yang luar biasa, kekhawatiran yang tidak nyaman dalam bermasyarakat, baik ancaman dari luar maupun dari dalam. Rakyat selalu di jadikan umpan sebagai ajang proyek bisnis, semua pejabat pemerintah sedikit sedikit atas nama nama rakyat. Sedangkan rakyat mengalami kecemasan. Di mana kecemasan itu akan merembet ke anak cucu kita, bukan takut atas kecemasan soal pemerintahan, tetapi yang di khawatirkan kecemasan itu, adalah kualitas iman dan prinsip pegangan hidup, ini bisa keluar masuk, alias hilang nya sifat dan karakter menjadi orang baik.
Banyak kalangan masyarakat dari budayawan sampe tokoh masyarakat (Ulama') mengatakan: "Indonesia sekarang ini seperti tidak ada pemimpinnya, hanya di pegang kendali oleh para Geng yang mempunyai banyak uang, baik para pejabatnya dari presiden, kebawah, kepolisian, hukum dan bahkan undang-undangnya sudah di beli oleh pengusaha, mereka tinggal pencet tombol, langsung tunduk di hadapannya. Sesekali mereka marah, terjadilah keributan, kegaduhan di institusi maupun lembaga pemerintahan, dan saling menerkam antar hukum, kepolisian dan Ulama'. Sehingga finisnya adalah kebrutalan dalam beretika atau berfikir, dan ke'egoisan dalam menjalani kehidupan. Dengan "Semboyan siapa yang banyak uang dialah yang menang, dan siapa yang kuat dialah yang berkuasa" .
Hampir setiap orang inginnya di akui oleh masyarakat, biar di hormati, di segani. terkadang untuk mendapatkan sesuatu mereka berani berkorban, meskipun harus dengan cara menipu, culas dan curang.
Kata Ronggo Warsito dalam filusufnya; "Ono udan salah mongso" artinya wektunya musim kemarau malah hujan, atau sebaliknya waktunya musim hujan, malah kemarau.
Arti yang lain,
Akeh wong ora pantes dadi pemimpin, malah dadi pemimpin, sing pantes dadi pemipin malah minder.
Akeh wong bodo ngaku pinter, sing wong pinter malah keblinger.
Akeh mesjid, mestinya buat ibadah, malah di buat rekreasi.
Kyai dan ulama' , hanya untuk tanggapan dan di jadikan ocehan.
Tempat madrasah pendidikan agama sudah tidak ada lagi peminatnya.
Dan intinya banyak ahli dunia menjual atas nama agama, hanya demi mendapatkan rupiah.
_______________
Tuesday, May 2, 2017
BUTUH 15 CABANG ILMU BILA INGIN MENGETAHUI KANDUNGAN AL-QUR'AN
ALAT UNTUK MENGETAHUI ISI KANDUNGAN AL QUR'AN, MAKA
PELAJARI DULU 15 BIDANG ILMU BERIKUT INI :
Kalau gak bisa Mempelajari, yo manut wahe ama
ulama', penting dapet berkahe. Hehhehe
Ilmu 15 ini lah yang membantu untuk mengetahui isi
dan kandungan tafsir maupun yang lainnya.
Karena di dalam Al-Quran juga menyangkut kitab
kitab terdahulu, zabur, taurat dan Injil.
Kitab ZABUR
banyak menjelaskan tentang tauhid (ketuhanan), umatnya di sebut agama samawi.
artinya agama dari langit.
Kitab TAURAT
banyak menjelaskan tentang hukum pidana. Umatnya di sebut agama Yahudi.
Artinya agama petunjuk.
Kitab INJIL
banyak menjelaskan tentang Bermu'asyaroh, cara menolong orang dan berbuat baik.
Umatnya disebut agama Nasrani, artinya agama penolong.
Kitab Al-QUR'AN
menjelaskan semuanya.
Dalam tafsir Nawawi al-bantani, Alquran itu
menyimpan seribu pelajaran tauhid(keimanan), seribu hukum, seribu sejarah,
seribu peringatan, seribu ancaman, seribu nasihat, seribu pelajaran hidup
sosial, baik muasyaroh, muamalah dan seribu hukum etika (Akhlaq).
jadi bila ingin mengetahui tentang kandungan
Alquran, maka bertanyalah pada ulama' atau bisa mempelajari beberapa ilmu di
bawah ini:
1. Ilmu Lughat sastra (filologi), yaitu ilmu
untuk mengetahui arti setiap kata al Quran. Mujahid rah.a. berkata,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka tidak layak baginya
berkomentar tentang ayat-ayat al Quran tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit
pengetahuan tentang lughat tidaklah cukup karena kadangkala satu kata
mengandung berbagai arti. Jika mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup.
Bisa jadi kata itu mempunyai arti dan maksud yang berbeda.
.
2. Ilmu Nahwu (tata bahasa), Sangat penting
mengetahui ilmu Nahwu, karena sedikit saja I’rab (bacaan akhir kata) berubah
akan mengubah arti perkataan itu. Sedangkan pengetahuan tentang I’rab hanya
didapat dalam ilmu Nahwu.
.
3. Ilmu Sharaf (perubahan bentuk kata),
Mengetahui Ilmu sharaf sangat penting, karena perubahan sedikit bentuk suatu
kata akan mengubah maknanya. Ibnu Faris berkata, “Jika seseorang tidak
mempunyai ilmu sharaf, berarti ia telah kehilangan banyak hal.” Dalam Ujubatut
Tafsir, Syaikh Zamakhsyari rah.a. menulis bahwa ada seseorang yang
menerjemahkan ayat al Quran yang berbunyi:
“(Ingatlah) pada suatu hari (yang pada hari itu)
kami panggil setiap umat dengan pemimpinya. “(Qs. Al Isra [17]:71)
Karena ketidaktahuannya tentang ilmu sharaf, ia
menerjemahkan ayat itu seperti ini:“pada hari ketika manusia dipanggil dengan
ibu-ibu mereka.” Ia mengira bahwa kata ‘imaam’ (pemimpin) yang merupakan bentuk
mufrad (tunggal) adalah bentuk jamak dari kata ‘um’ (ibu). Jika ia memahami
ilmu sharaf, tidak mungkin akan mengartikan ‘imaam’ sebagai ibu-ibu.
.
4. Imu Isytiqaq (akar kata, Mengetahui
ilmu isytiqaq sangatlah penting. Dengan ilmu ini dapat diketahui asal-usul
kata. Ada beberapa kata yang berasal dari dua kata yang berbeda, sehingga
berbeda makna. Seperti kata ‘masih’ berasal dari kata ‘masah’ yang artinya
menyentuh atau menggerakkan tangan yang basah ke atas suatu benda, atau juga
berasal dari kata ‘masahat’ yang berarti ukuran.
.
5. Ilmu Ma’ani, Ilmu ini sangat penting di
ketahui, karena dengan ilmu ini susunan kalimat dapat di ketahui dengan melihat
maknanya.
.
6. Ilmu Bayaan, Yaitu ilmu yang mempelajari
makna kata yang zhahir dan yang tersembunyi, juga mempelajari kiasan serta
permisalan kata.
.
7. Ilmu Badi’, yakni ilmu yang mempelajari
keindahan bahasa. Ketiga bidang ilmu di atas juga di sebut sebagai cabang ilmu balaghah
yang sangat penting dimiliki oleh para ahli tafsir. Al Quran adalah mukjizat
yang agung, maka dengan ilmu-ilmu di atas, kemukjizatan al Quran dapat di
ketahui.
.
8. Ilmu Qira’at, Ilmu ini sangat penting dipelajari,
karena perbedaan bacaan dapat mengubah makna ayat. Ilmu ini membantu menentukan
makna paling tepat di antara makna-makna suatu kata.
.
9. Ilmu Aqa’id, atau aqidah tauhid, Ilmu
yang sangat penting di pelajari ini mempelajari dasar-dasar keimanan,
kadangkala ada satu ayat yang arti zhahirnya tidak mungkin diperuntukkan bagi
Allah swt. Untuk memahaminya diperlukan takwil ayat itu, seperti ayat:
“Tangan Allah di atas tangan mereka.” (Qs. Al Faht
48]:10)
.
10. Ilmu Ushul Fiqih, dan Qoidah fiqih, ilmu
ini Mempelajari ilmu ushul fiqih sangat penting, karena dengan ilmu ini kita
dapat mengambil dalil
dan menggali hukum dari suatu ayat.
.
11. Ilmu Asbabun-Nuzul, Yaitu ilmu untuk
mengetahui sebab-sebab turunnya ayat al Quran. Dengan mengetahui sebab-sebab
turunnya, maka maksud suatu ayat mudah di pahami. Karena kadangkala maksud
suatu ayat itu bergantung pada asbabun nuzul-nya.
.
12. Ilmu Nasikh Mansukh, Dengan ilmu ini
dapat dipelajari suatu hokum uang sudah di hapus dan hokum yang masih tetap
berlaku.
.
13. Ilmu Fiqih, Ilmu ini sangat penting
dipelajari. Dengan menguasai hokum-hukum yang rinci akan mudah mengetahui hukum
global.
.
14. Ilmu Hadist, atau tentang perowi rijalul
hadist. Ilmu untuk mengetahui hadist-hadist yang menafsirkan ayat-ayat al
Quran.
.15. ILMU SEJARAH, ilmu ini berhubungan
Asbabul-nuzul, Asbabul-Wurud dan Asbabul-Wuqu'. Peristiwa turunya Alquran,
turunyan hadis dan peristiwa siap yang menerima hadist dari nabi.
16 Ilmu Wahbi, (ILmu Taufiq) Ilmu khusus
yang di berikan Allah kepada hamba-nya yang istimewa, sebagaimana sabda Nabi
Saw..,, ilmu ini biasanya di berikan kepada Ulama' dan hamba pengarang kitab,
(mujadid).
“Barangsiapa mengamalkan apa yang ia ketahui, maka
Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang tidak ia ketahui."
Untuk ilmu yang nmer 16, ini sudah otomatis apa
bila sang ulama' sudah memahami 15 ilmu tersebut, dan juga ilmu tentang ke
waro'ian dan kesufian hamba dalam segala perilaku dan akhlaq tersebut. Karena
ini tingkat kezuhudan seseorang terhadap dunia.
_________________
Dari kitab "Fadlo'ilul - A'mal"
karya Syaikh Maulana Yusuf Al-Kandahlawi.