Akan
tetapi bila kita berbicara tetntang praktek, pasti akan timbul
perbedaan pendapat, baik cemooh, hinaan keluar dari orang islam itu
sendiri, yang konon dirinya mengaku orang aktivis muslimlah, generasi
muslimlah, semuanya terlontar dari mulut mereka masing-masing.
Akhir-akhir
ini dengan munculnya topik pembicaraan di media tentang Jilbab yang
bermerek bersetifikat halal, menjadi delima yang luar biasa, bahkan mediapun tak mau
ketinggalan untuk mengunggah sebagai moment penting di masa kini.dan ini menjadi bahan omongan para remaja putri sekarang ini.
Wanita
adalah ibarat bunga-bunga di taman yang dikelilingi pagar, sedangkan
Iman itu sendiri adalah kunci dari tanaman tersebut, semuanya tergantung
pada pemilik taman bunga itu.
Pada
dasarnya kerudung atau jilbab itu hanya sekedar kain yang di jahit, di
desain berbagai macem bentuknya, hanya saja ketika di pakai seorang
perempuan inilah bisa tampil dan kelihatan mempesona bila di pandang,
karena sosok perempuan itu dari ujung rambut sampai ujung kaki sangat
menggiurkan.
Sebenernya
kata kerudung atau jilbab sudah lama kami mendengar, hanya saja dulu
tak seheboh sekarang, kalau zaman dulu orang berjilbab masih langka dan
hanya orang2 keluarga ulama' atau para tokoh masyarakat setempat, itupun
kadang masih malu2 memakainya.
Nah
sekarang bisa di bilang seperti banjir "Jilbab", kalau kata Caknun
"Lautan Jilbab", dari usia belia sampe dewasa, dari kalangan rakyat
kecil sampe wanita karir semuanya berjilbab, entah yang memakai karena
ikut-ikutan atau dengan unsur berbeda maksud dan tujuannya.
Saat
ini orang berjilbab mengalami banyak perubahan, dalam pemaknaan, ada
orang bilang sebagai penutup saja, yang penting memakai, masalah nanti
kelihatan transparan atau kelihatan lekak-lekuk postur tubuhnya, itu gak
penting, yang penting jilbaban.
Malahan
muslimah sekarang ini memakai jilbab, bukan untuk niat yang tulus, eh
malah mengikuti arus yang seakan akan hanya sekedar mengikuti tren yang
saat ini di gandrungi para selebritis maupun artis, mungkin kita semua
sudah mengetahui beberapa media jilbab bermerek halal, dan ini
penggemarnya sudah jutaan orang,bahkan kerabat dan adik-adik kita juga
gak mau kalah dengannya.
Yang
menjadi soratan masayarakat adalah semua remaja saat ini sudah
kehilangan figur sesorang yang harus kita teladani, ketika orang itu
sudah kehilangan figur, maka setiap sesuatu yang muncul di media, maka
itulah yang paling bagus dan baik menurutnya. apa lagi nanti kalau pas
mau berangkat Umroh, atau bulan romadlon dan menjelang lebaran syawal,
semuanya kalangan artis berjilbab, setelah Lebaran yo embuuuuh, podo udo
maneh yo gak ngerti.
Kalau orang berjilbab itu banyak, tetapi berjilbab yang bener itu bagaimana?
ya paling tidak ya tidak membangkitkan nafsu syahwat pada orang memandang, khusunya laki-laki,
karena
setiap sesuatu itu ada ilmunya, berjilbabpun juga ada ilmunya, tidak
sempabarangan memakai saja, klo hanya sekedar penutup kepala topi atau
caping pun juga bisa, yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana
muslimah berjilaba itu bisa lahir dari nurani yang sangat dalam,
sehinggga ketika muslimah itu memakai karena keimanan dalam diri wanita
tersebut, sehingga iman itu akan memancar dalam basyiroh mereka.
Di
negara kita ini pakain muslimah sangat ber-aneka ragam bentuknya, dari
mulai celana jin, baju kodok, atau pakaian khusus muslimah, katanya sih
mengikuti perkembangan zaman, katanya klo tidak mengikuti di sebut
ketinggalan zaman. hahahaa,
Mungkin
di sangka zaman itu berlari-lari, terus kita mengejar zaman dari
belakang, karena gak bisa menangkap zaman, di sebut ketinggalan zaman.
emangnya zaman itu seperti Kereta Api kah? .........
Emangnya zaman itu seperti pesawat kah? ........
******************
Di comen dewe yo,
sambil di renungi. ........
Jogjakarta / 06 / februari / 2016
Lek Muhson Arrosyid wong ndeso.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
0 Response to "BANJIR JILBAB ALA TREN MASA KINI"
Post a Comment