Kehidupan di
pesantren setelah saya teliti dan kami amat-amati tak jauh berbeda dalam
lingkungan tata ber-negara. Sebut saja Pesantren adalah suatu Negara kecil yang
tersusun sangat unik dan luar biasa bisa di pahami semua orang, khususnya
masyarakat luas. baik cara mengaturnya, kebijakannnya, dan cara memutuskannya
suatu masalah.
Apakah sistem
di pesantren ini sama dengan sistem pemerintahan kerajaan majapahit yang
rajanya hayam wuruk dan patih gajah mada kala itu, saya juga tidak tahu
persisnya, tetapi yang jelas ini strategi yang di miliki para kiyai sebagai
pengasuh pesantren. dan ini sangat berbeda di antara pemerintahan yang berbeda.
Kalau orang
sudah di beri gelar oleh masyarakat "Pengasuh pesantren" maka dia
sudah di percaya oleh masyarakat setempat, baik akhlaqnya, ilmunya, kecerdasan
dalam berdiplomasi, kiyai juga mampu mengatasi masalah-masalah yang ada dalam
masyarakat, bahkan masalah tawuran masyarakat antar kampung, mereka bisa
mendamaikan. dan dia sudah teruji bertahun-tahun ketika bersosial berkecimpung
di tempat di mana ia bertinggal. makanya masyarakat setempat menyebutnya
sebagai Ki-yai.
Kata
"Kiai" adalah dua nama yang di jadikan satu, "Ki" adalah
orang tua yang mempuanyai kedewasaan dlam berfikir, artinya ahli dalam besosial
dalam masyarakat, dan orang ini bisa di sebut tokoh masyarakat.
Sedangkan
kalimat atau sebutan "Yai" adalah orang yang mempunyai keahlian
khusus dalam masalah ilmu agama, dan orang yang mempunyai tabiat baik, akhlaq
yang bisa menjadi contoh kepada masyarakat setempat. itulah alasan masyarakat
menunjuk sebagia Ki-Yai.
Kata "Ki
Yai" ini bisa berbeda-beda di wilayah atau daerah lain, bisa jadi daerah
lain menyabut Datuk, atau tengku, yang itulah masyarakat menilai sperti itu.
----(Perbedaan Antara Pemerintahan Pesantren
dan Pemerintahan Demokrasi Sekarang) -----
di dalam
masyarakat ada banyak manusia kita jumpai,
Ada
1- Ulama', dan
ada santri masyarakat luas
2- Umara' Pejabat
dan ada Rakyat.
Jika Ulama'
atau kiyai semakin dekat dengan para santri, ini menandakan semakin mulya
dengan Ke-ilmuannya. karena antara ulama' dengan santri dan masyarakat
tidak ada batas atau dinding pemisah sama sekali.
Sedangkan
sistem pemerintahan antara pemimpin (Presiden) dengan rakyat sangat jauh,
karena banyak batasan yang sangat jauh sekali, katakan lah presiden, ada
mentri, ada gubernur sampe ke-bawah tingkat RT dan Rw, maka jaraknya sangat
jauh. ini yang menjadikan rakyat tidak bisa berbuat menyampaikan aspirasinya
kepada pemimpin.
maka dari itu saya
akan memberikan contoh simpel dalam sistem pemerintahan dalam pesantren.
Contoh;
Pesantren
adalah = Negara
Kiyai adalah =
Pengasuh, Raja / Mahkamah Pesantren
Lurah (wakil
kiyai adalah Patih atau Perdana Mentri
Pengurus atau
Ustadz adalah = mentri,
Komplek A,
sampe Z. = Daerah
Kamar adalah
wilayah.
Biasanya
setiap komplek terdapat atau membawahi sepuluh kamar.
dan setiap
kamar ada sepuluh anak.
Wakil kiyai, badal kyai, istlah kerajaan Perdana mentri / Lurah membawahi 5 devisi, ini hampir sama dengan system kerajaan majapahit dulu.
------(1)- Kepala Madrasah atau guru Kurikulum
(Kaprodi),) ----------
Kamad ini juga
nanti membawahi guru wali kelas atau dosen wali, guru wali kelas juga membawahi
guru yang memegang study mata pelajaran.
Stiap Guru
yang di serahi tanggung jawab wali kelas biasanya sudah mengusai seluruh mata
pelajaran di kelasnya, artinya wali kelas bisa mengawasi / ngecek tiap hari,
bila guru mata pelajaran tidak hadir yang di kelasnya kosong, maka wali
kelaslah yang mengisi dengan mata pelajaran yang kosong, jadi wali kelas
mempunyai multitalenta dalam masalah ilmu, biasanya wali kelas memegang
pelajaran ilmu alat Nahwu sorof, (Impriti atau Alfiyah, Balaghoh dan Matiq) dan
Study Fiqih (fatkhul- Qorib, dan fatkhul-Muin).
----------- (2)- Kepala Keamanan.) -----------
Untuk keamanan
sendiri ada keamanan dalam dan ada keamanan luar,
Kepala kamanan
ini juga membawahi ketua komplek, dan ketua komplek membawahi ketua kamar.
Untuk keamanan
dalam, ini tugasnya laporan bila ada anak mbolos, suka tidur, begadang main
remi, domino, gak masuk, maka polisi pesantren / kemanan bertugas.
Dan Keamanan
Luar ini tugasnya Untuk mengontrol bila ada santri yang suka plesiran, baik
nonton dangdut, bioskob, konser dan lain-lain.
--------- (3)- Kepala Humas) ---------
Humas ini
sering keluar masuk dalam pesantren, krna ini berhubungan dengan masyarakat,
baik dengan tetangga masyarakat luas.
Untuk humas
ini juga ada humas dalam dan ada Humas luar.
humas dalam
biasanya mengurusi tentang anak santri dengan orang tuanya bila ada masalah
dengan pesantren.
Sedangkan
Humas Luar ini tugasnya berhubungan kadang menyangkut masalah santri yang
melanggar di masyarakat setempat, khusunya dengan pemerintahan indonesia baik
berhubungan dengan Rt / Rw,
--------- (4)- Kepala Ke-uangan, ) -----------
(kep-U) ini
membawahi sekretaris dan bendahara,
1)- Sekretaris
adalah tempat pintu masuk keuangan dari hasil syahriyah / Spp bulanan santri,
dan pintu masuk uang koprasi dan pertanian santri, atau sedekahnya para orang
tua santri yang mau jariah, ini pun di pisahkan, tidak di campur dengan uang
SPP santri, semua ada menejemen tersendiri,
2)- Bendahara
yang mengeluarkan uang, atau membagi baik untuk kebutuhan kepala Madrasah,
keamanan, Humas, dan Perlengkapan pesantren. dan juga yang membagi seluruh
bisyarah para ustadz dan ustadzah,
-------- (5)- Kepala Perlengkapan,) -----------
Kep-Perlgkapan
ini juga membawahi
1)- Tata usaha
atau akademik pesantren, ini tugasnya yang mengurusi dokumen2, rapot, presensi,
pos, dll.
2)- Ke-rumah
tangga'an.
Ini tugasnya
yang mendesain audensi pesantren, baik mengurusi listrik, masalh air, masalh
telfon, meja kursi yang rusak, genteng yang bocor, semua yang bertanggung jawab
dan yang memperbaiki perlengkapan pesantren.
Dan setiap kamar juga mempunyai staf atau ketua kepengurusan masing-masing
Ada ketua.
Bendahara, sekretaris, dll jadi di dalam kehidupan pesantren santri sudah
diajari mengelola daerah masing-masing, berbagai masalah pun juga tak jarang,
masalah keamanan, ada ronda dll. Tapi sangatlah jarang santri yang menyadari
itu, mereka haya tahu mematuhi kode etik pesantren. . . Dalam Negara disebut
UU,,,
Susunan dan kebijakan bila ada anak yang bermasalah, maka yang pertama melalui adalah;
1)- Ketua
kamar
2)- ketua
komplek
3)- Guru Wali
kelas
4)- kepala
keamanan
5)- kepala
madarasah (guru Kurikulum/ kaprodi)
6)- Lurah pesantren/
hukum pesantren
7)- Sowanke
kiyai, atau Mahkamah pesantren.
Jika masalah
ini bisa selesai di ketua kamar, maka tidak di lanjutkan ke ketua komplek, dan
seterusnya.
jadi intinya
stiap masalah tidak harus di laporkan ke pesantren, cukup dengan ketua masing.
klo sifatnya
berat semua tidak bisa di selesaikan, maka orang tua di panggil, di suruh
membawa pulang.
Sistem Musyawarah Guru Di Pesantren
1-
Musyawarah Kubro / tahunan. Musyawarah ini membahas agenda agenda kegiatan
kedepan, sperti khataman/ wisuda, bahtsul-Masa’il, Muwada’ah, dan temu alumni
dan wali santri
2-
Musyawarah pesantren/ 2 tahun sekali. Musyawarah ini membahas agenda semesteran
yang di pimpin langsung oleh kepala madrasah (guru kurikulum/ kaprodi).
3-
Musyawarah tiga bulanan. Musyawarah ini biasanya membahas beberapa devisi, baik
madrasah, keamanan, Humas, keuangan, dan perlengkapan pesantren yang agendanya
tertunda. Ini pimpin oleh lurah pesantren.
4-
Musyawarah bulanan. Musyawarah ini untuk laporan ketertiban para guru yang
megang mata pelajaran study. Dan evaluasi santri dan guru.
5-
Musyawarah harian. Musyawarah ini berlangsung tiap habis ashar, biasanya untuk
melaporkan kegiatan harian baik berupa mata pelajaran, apakah besok ada guru
tidak berangkat, apakah besok ada kelas yang kosong? karena sakit atau apa,
maka guru piketlah yang mengisi kelas yang kosong.
Sekali lagi,
musyawarah ini tidak di hadiri oleh Kiyai / Pengasuh. Karena semua
kegiatan pesantren sudah di serahkan oleh Lurahnya, supaya bisa melatih
memimpin di kelah hari kemudian. Dan stelah musyawarah semua jadwal dan
kegiatan pesantren di sowankan kepada kiyai, artinya seorang lurah presentasi
hasil musyawarah di depan kiyai langsung, dan menjelaskannya hari nya,
tanggalnya. Bulannya sambil membawa kalender. Kiyai hanya mendengarkan, klo
nanti ada agenda yang numpuk, maka kiyai langsing ngendiko, “jadwal ini di
pindah”
Iki belum
membahas masalah MADING, Majalah Dinding santri, sak ambrek yooooo
Nak aku
jelaskan kabeh, biso menjadi Tesis/ Desertasi. Hehhehehee
Wis yo, di
terusk sesok maneh, hehehehehheeh
wasslam
Bersambung!
###############
Jogjakarta /
Kamis / 7 / Januari / 2016
(Sletingan
Santri Konyol).
------------------------------------------------------------------
0 Response to "PESANTREN IBARAT NEGARA ANAK SANTRI"
Post a Comment