Apa maksud kata-katamu itu?
Kau bilang dirimu sarjana agama, tapi moralmu seorang durjana
Kau bilang dirimu membawa risalah , tapi cara berfikirmu bau mentah
Kau bilang dirimu seorang Ustadz, tapi fatwamu memcah belah ummat
Kau bilang dirimu seorang murobbi, tapi kau tidak bisa mengaji
Kau bilang dirimu seorang kaderisasi, tapi kau tidak faham kehalusan budi
Apa maksud kata-katamu itu?
Kau sebarkan diriku kafir, tapi kau sendiri tak mau maju untuk berfikir
Kau sebarkan diriku ahli bid’ah, tapi kau sendiri tidak bisa membedakan ibadah dan mu’amalah
Kau sebarkan diriku melakukan perbuatan tak ada perintah, tapi kau sendiri tak faham dengan ilmu usul dan Qoidah
Kau sebarkan diriku kaku dan murtad, tapi kau sendiri grusa-grusu terhadap ummat.
Apa maksud kata-katamu itu?
Kau benci para wali songo, tapi kau belajar di kampus wali songo
Kau benci orang peantren, tapi dakwahmu menjiplak gaya pesantren
Kau tuduh syirik para kyai, tapi ilmumu berasal dari para Kyai
Kau nodahi fatwa Madzhabul-Arba’ah’, tapi kau tak faham ilmu syari’ah
Guruku membaca tahlil, kau tuduh amalan jahil
Guruku membaca sholawat maulid, kau tuduh amalan tak valid
Guruku berziarah, kau tuduh serakah dan mencari berkah
Guruku selametan, kau tuduh mengudang syaitan
Apa maksud kata-katamu itu?
Kyaiku mambaca yasinan, kau tuduh tak ada kebaikan
Bapak Ibuku kendurenan, kau tuduh orang perbuatan haram
Tetanggaku nyaderan, kau tuduh pemuja syaitan
Simbahku belajar sabar, kau tuduh membiarkan perbuatan mungkar
Apa maksud kata-katamu itu?
--------------------------------------------------------
Jogjakarta selasa / 15 / juli / 2014
Lek Muhson
************************** **********
Kau bilang dirimu sarjana agama, tapi moralmu seorang durjana
Kau bilang dirimu membawa risalah , tapi cara berfikirmu bau mentah
Kau bilang dirimu seorang Ustadz, tapi fatwamu memcah belah ummat
Kau bilang dirimu seorang murobbi, tapi kau tidak bisa mengaji
Kau bilang dirimu seorang kaderisasi, tapi kau tidak faham kehalusan budi
Apa maksud kata-katamu itu?
Kau sebarkan diriku kafir, tapi kau sendiri tak mau maju untuk berfikir
Kau sebarkan diriku ahli bid’ah, tapi kau sendiri tidak bisa membedakan ibadah dan mu’amalah
Kau sebarkan diriku melakukan perbuatan tak ada perintah, tapi kau sendiri tak faham dengan ilmu usul dan Qoidah
Kau sebarkan diriku kaku dan murtad, tapi kau sendiri grusa-grusu terhadap ummat.
Apa maksud kata-katamu itu?
Kau benci para wali songo, tapi kau belajar di kampus wali songo
Kau benci orang peantren, tapi dakwahmu menjiplak gaya pesantren
Kau tuduh syirik para kyai, tapi ilmumu berasal dari para Kyai
Kau nodahi fatwa Madzhabul-Arba’ah’, tapi kau tak faham ilmu syari’ah
Guruku membaca tahlil, kau tuduh amalan jahil
Guruku membaca sholawat maulid, kau tuduh amalan tak valid
Guruku berziarah, kau tuduh serakah dan mencari berkah
Guruku selametan, kau tuduh mengudang syaitan
Apa maksud kata-katamu itu?
Kyaiku mambaca yasinan, kau tuduh tak ada kebaikan
Bapak Ibuku kendurenan, kau tuduh orang perbuatan haram
Tetanggaku nyaderan, kau tuduh pemuja syaitan
Simbahku belajar sabar, kau tuduh membiarkan perbuatan mungkar
Apa maksud kata-katamu itu?
--------------------------------------------------------
Jogjakarta selasa / 15 / juli / 2014
Lek Muhson
**************************
0 Response to "LENTERA KE'ARIFAN LOKAL MASYARAKAT"
Post a Comment