Aku haramkan seorang raja melakukan sewenang-wenang terhadap kaum petaniku
Aku haramkan
seorang pengusaha melakukan penimbunan hasil panenan petani
Kami bersumpah
atas nama tuhanku, kami tidak rela kaum petani di hina atas jerih payahnya,
setelah kaya, engkau jerat leher kami dengan pupuk yang sangat mahal.
Wahai sang
Raja Serakah!
Kami
akan mengadukan pada tuhanku, jika petaniku engkau pelakukan se'enaknya, kau
anggap petani ini apa?
Engkau
makan nasi dari hasil keringat petani
Engkau
menjadi Raja hasil sedekah petani
Engkau
kaya hasil dari dagangan Petani
Engkau
duduk di singgasana hasil kedermawanan petani
Kami sadar
bahwa kami orang lemah
Kami tahu
bahwa kami tak berdaya
Kami mengerti
bahwa kami tak punya pendidikan tinggi
Kami memahami
bahwa kami miskin dan hina
Tetapi kami
mencintai persaudaraan yang kami bina bertahun-tahun demi kesejahteraan hidup di
masyarakah madaniyah pertanian.
Kami hanya
bermodalkan kesungguhan dan cita-cita kuat untuk membangun generasi kami.
Kami bukan
tipe manusia tamak, tamak, pemalas yang suka menggantungkan orang lain
Kami juga akan
membangun prasasti sejarah kehidupan orang petani demi waktu ke waktu, masa
demi masa, dan setiap nafasku yang berhembus akan di saksikan oleh tuhan
semesta alam ini.
-------------------------------------
Jogjakarta / sabtu/ 05 / 12 / 2015
Jogjakarta / sabtu/ 05 / 12 / 2015
0 Response to "WAHAI SANG RAJA SERAKAH"
Post a Comment