Jika engkau belum pernah merasakan menderitanya di caci-maki ketika di pesantren, maka berarti engkau belum pernah mengetahui kehidupan sosial masyarakat.
Menjadi santri tidak mudah, karena pada dasarnya santri tidak hanya sekedar mengaji, tidak hanya sekedar memaka sarung dan peci, tapi lebih dari itu, santri di tuntut untuk faham terhadap ilmu keluhuran budi, ilmu malakhi, dan ilmu sinisihan wahyu,
Ilmu Malakhi yaitu ilmu yang harus bisa mendekatkan diri pada tuhan, kalau ilmu tidak bisa mendekatkan dari pada tuhan, itu namanya ilmu pengetahuan, meskipun sudah hafal Alqur'an maupun hafal kitab kuning,
Ada beberapa hal tantangan santri jika masih di pesantren, siapaun orangnya klo bener-bener santri, artinya bukan santri tambalan lho, maka selama dia tulus di Pesantren, maka akan mengalami peristiwa salah satu di bawah ini artinya ujian dalam pesantren ........akan menemukan kehidupan ini
1)- Gudiken / gatel-gatel sekujur tubuh
2)- Sakit badan yang hampir meninggal
3)- Orang tuanya atau kerabatnya meninggal
4)- Kelaparan dan Kehabisan duwiiit (tidak mencuri)
5)- Di fitnah dan jotosi koncone karena salah faham
6)- Makan apa adanya dan tidak gengsi
7)- Di sabet atau di rotan ama bapak kiyai karena tiak tertib pelajaran
8)- Hasil dagangan orang tuanya lagi pailit,/ sepi.
9)- Di remehkan tetangga, dengan ucapan, 'Kamu mondok mau jadi apa"
10)- Di cari cacatnya oleh masyarakat
Hampir setiap Kyai atau Ulama' atau pengasuh pesantren pernah mengalami salah satu di atas, dan itu rasanya pahit sekali, dan kalo tidak sabar, maka hilanglah stempel santri nya.
Di sinilah ujian santri ketika dalam pertengan belajar, karena santri adalah pelajar yang berbeda dengan pelajar lainnya,
Mengapa demikian!
Pada hakikatnya Allah akan menguji dulu, biar hatinya tetap teguh, tidak pasrah dengan nasib, suapaya setiap masalh bisa mengadu pada tuhannya, makanya allah uji dulu sebelum di terjunkan ke masyarakat atau pulang kampung halaman masing-masing.
@@@@@@@@@@@@
Jogjakarta / Sabtu / 28 / November / 2015
lek Son bocah Konyol
$$$$$$$$$$$$$$$$$
Menjadi santri tidak mudah, karena pada dasarnya santri tidak hanya sekedar mengaji, tidak hanya sekedar memaka sarung dan peci, tapi lebih dari itu, santri di tuntut untuk faham terhadap ilmu keluhuran budi, ilmu malakhi, dan ilmu sinisihan wahyu,
Ilmu Malakhi yaitu ilmu yang harus bisa mendekatkan diri pada tuhan, kalau ilmu tidak bisa mendekatkan dari pada tuhan, itu namanya ilmu pengetahuan, meskipun sudah hafal Alqur'an maupun hafal kitab kuning,
Ada beberapa hal tantangan santri jika masih di pesantren, siapaun orangnya klo bener-bener santri, artinya bukan santri tambalan lho, maka selama dia tulus di Pesantren, maka akan mengalami peristiwa salah satu di bawah ini artinya ujian dalam pesantren ........akan menemukan kehidupan ini
1)- Gudiken / gatel-gatel sekujur tubuh
2)- Sakit badan yang hampir meninggal
3)- Orang tuanya atau kerabatnya meninggal
4)- Kelaparan dan Kehabisan duwiiit (tidak mencuri)
5)- Di fitnah dan jotosi koncone karena salah faham
6)- Makan apa adanya dan tidak gengsi
7)- Di sabet atau di rotan ama bapak kiyai karena tiak tertib pelajaran
8)- Hasil dagangan orang tuanya lagi pailit,/ sepi.
9)- Di remehkan tetangga, dengan ucapan, 'Kamu mondok mau jadi apa"
10)- Di cari cacatnya oleh masyarakat
Hampir setiap Kyai atau Ulama' atau pengasuh pesantren pernah mengalami salah satu di atas, dan itu rasanya pahit sekali, dan kalo tidak sabar, maka hilanglah stempel santri nya.
Di sinilah ujian santri ketika dalam pertengan belajar, karena santri adalah pelajar yang berbeda dengan pelajar lainnya,
Mengapa demikian!
Pada hakikatnya Allah akan menguji dulu, biar hatinya tetap teguh, tidak pasrah dengan nasib, suapaya setiap masalh bisa mengadu pada tuhannya, makanya allah uji dulu sebelum di terjunkan ke masyarakat atau pulang kampung halaman masing-masing.
@@@@@@@@@@@@
Jogjakarta / Sabtu / 28 / November / 2015
lek Son bocah Konyol
$$$$$$$$$$$$$$$$$
0 Response to "UJI MENTAL SANTRI DI SAAT MENDERITA"
Post a Comment