Sementara engkau menikamati nasi hasil karya mereka
Mengapa Kau acuh menganggap rendah terhadap tukang ojek & tukang becak?
Padahal mereka berjuang bertahan hidup, bersabar, tulus, demi profesinya harapan demi putara-putrinya, dan mereka berjuang menolong demi sesuap nasi untuk keluarga anak dan istrinya
Mengapa Kau sepelekan tukang kuli bangunan,
Padahal mereka rajin mengabdi kehendak manusia, merekalah yang membangun seluruh gedung-gedung bertingkat sejagat raya
Mengapa Kau hinakan pekerjaan tukang parkir, tukang sapu, scurity, pembantu rumah tangga, kernet bis, dan pedagang asongan?
Padahal mereka bekerja dengan tulus sesuai kehendak yang kau suruh, dia seperti budak yang bisa engkau bentak-bentak setiap saat.
!!!!!!!!!!
Kanapa kau merasa lebih baik dari pada petani?
Sementara yang engkau makan nasi tiap hari karya hasil dari perjuangan dan tanaman petani, sedikitpun engkau tidak akan bisa melakukan seperti petani.
Kenapa kau merasa lebih mulya dari pada tukang ojek dan tukang becak. ??
Sementara Mereka bukan hanya berhati tabah, bermental baja dan berperasaan terlalu sabar, tapi juga berkemampuan hidup yang luar biasa.
Kenapa kau merasa lebih bangga dari pada tukang kayu dan kuli bangunan
Sementara rumah yang engkau tempati, hasil dari pekerjaan mereka, lemari yang engkau gunakan tiap hari mereka yang membuatnya, dan kau yang menikamatinya
Kenapa merasa lebih bergaya dari pada tukang sapu, scurity, tukang parkir dan pembantu rumah tangga?????
Sementara semua pekerjaan rumahmu mereka yang menyelesaikannya, mereka tahu bahwa dirinya orang lemah dan tak berdaya.
Di mana keluhuran budi dan hati nurani kamu??
Di mana jiwa sosialmu dan etika hidupmu??
Di mana perasaan dan cara berfikir kamu??
Di mana balasan dan penghormatanmu sebagai seorang manusia??
Mereka bukan keturunan orang ningrat
Mereka bukan latar belakang akademisi
Mereka bukan lulusan sarjana, bukan doktor, dan bukan profesor
Mereka bukan ustadz, bukan orang pintar.
Sedangkan kita tidak mampu dan tak akan pernah bisa melakukan dan membuktikan bahwa kita tidak sanggup menjadi tukang parkir atau scurity, pembantu rumah tangga seumur hidup, Meskipun hanya sesaat
Mengapa kita selalu memamerkan harapan dan masa depan, yang kita pidatokan seakan-akan berlaku untuk mereka. Seakan –akan kita orang pintar dan profesional!
Mengapa kita selalu memamerkan gelar sarjana kita, seakan-akan kita orang penting, dengan memakai sepatu, seragam instisusi, dengan membawa leptop dan HP, petantang-petenteng di hadapan mereka.
Mengapa kita selalu memamerkan kekayaan kita di hadapan mereka, dan mengapa kita selalu bangga dengan mobil kendaraan yang selalu berganti2 !
Rakyat kecil adalah orang-orang besar yang berjiwa besar. Mereka senantiasa siap menjalankan perintah kita dan menyesuaikan segala perilakunya dengan kehendak kita.
Sebenarnya orang Hina adalah Kita inilah yang merasa kita sok hebat, sok terkenal di masyarakat, sukses dan berkuasa. Kita hanya sanggup menjadi pembesar. Kita hanya sanggup memerintah dan menggantungkan diri pada orang yang kita perintah. Maunya ingin di hormati di kalangan masyarakat.
*************
Padahal semua itu adalah berkat rakyat kecil bantuan mereka.
Coba saksikan sendiri bila kamu melihat kecelakaan di jalan raya, pasti orang pertama kali yang menolong adalah orang ojek, orang becak, pedagang asong jalanan, bahkan warung makan setempat.
Pernahkan orang sarjana, doktor profesor berhenti sejenak untuk menolong mereka?
Paling banter yang menolong polisi, itupun nanti UUD, Ujung-Ujunganya Duwit. Dan KUHP, Kasih Uang Habis Perkara.
Renungan jiwa
@@@@@@@@@@@@@@@
Jogjakarta Rabo / 28 Januari /
2015.
Kang Muhson Arrosyid. Wong nDesooo.
************************************************
Kang Muhson Arrosyid. Wong nDesooo.
************************************************
0 Response to "OCEHAN RAKYAT KECIL"
Post a Comment