Sebuah cerita yang tidak pernah aku duga
Sebuah kisah yang tidak ada rekayasaSebuah perjalanan yang tak bisa di nilai harganya di mata sang ibunda tercinta
Sebuah harapan yang tak pernah terbayang sedikitpun oleh keluarga
Senyum merekah di bibir untuk sang pangeran
Tangis bagai gerimis menetes di pipi bak kebahagia'an
Sang ayah hanya berdo'a lewat luapan jiwa dari kejauhan
Menunggu pangeran kapan pulang dari perantauan
Dia seperti malaikat yang menyamar menjadi manusia
Dia seperti ratu dalam keluarga yang mendampingiku di saat sakit dan bahagia
Di jantungku, nafasku, darahku ada bagian darinya
Kebahagiaanku, jalan hidupku, cita-citaku, dan surgaku ada di dua telapak kakinya
***************************
Tiap hari menangis, karna hampir satu tahun tak pulang
Tahun 2002 yang lalu aku juga pernah wisuda di magelang,
Waktu itu sang ibunda gak bisa datang,
Saat itu aku putuskan berhenti gak ikut semua, dan aku tinggalkan
Di hari ini semuanya telah ku persembahkan untuk sesaat memandang.
meskipun telapak kakinya jauh aku pegang,
Tapi paling tidak di wajahnya tersimpan, bak lautan senyuman
saat bunda memandang, mengingatkan aku saat masih kecil di timang-timang.
***********
Hotel Horison, simpang lima
SEMARANG / Sabtu / 06 / Juni / 2015
kang-Muhson Arrosyid bocah ingusan
@@@@@@@@@@@
0 Response to "SEBUAH SENYUMAN SANG IBU"
Post a Comment