Menurut
Imam Syafi’I (Muhammad bin Idris bin Syafi') Rah A alaih;
Ilmu
yang paling membutuhkan ketekunan yang dalam dan membutuhkan waktu praktek panjang adalah Ilmu Fiqih dan
Ilmu Thib (Ilmu kedokteran / kesehatan).
Mengapa
demikian!
Menurut
pemahaman dan berdasarkan penelitian saya, Karena kedua-duanya saling terkait yang
tidak bisa di pisahkan. Meskipun para pakar ilmu kesehatan di kotak-kotak atu
di pisahkan. Padahal keduan ilmu itu mempunyai Kaliber yang sama
Ilmu
Fiqih untuk mengatur bagaimana menyehatkan dalam rohaniyah yang sifatnya berhubungan
dengan Allah.
Sedangkan
ilmu Thib, kedokteran untuk menyehatkan dalam jasadiyah, agar kekuatan tubuh
semakin terjaga sel-sel darah dan syaraf otot bisa normal, sementara Antara
jasad dan Ruh, saling terkait satu sama lain.
Ilmu
Fiqih adalah hukumnya fardlu Ain, artinya setiap orang harus mencari dan harus
belajar.
Sedangkan belajar Ilmu Kedokteran adalah Fardlu kifayah, artinya tidak harus setiap orang, tapi satu desa atau kaum harus ada yang mewakili atau salah satu di antara mereka untuk belajar mengetahui,
Sedangkan belajar Ilmu Kedokteran adalah Fardlu kifayah, artinya tidak harus setiap orang, tapi satu desa atau kaum harus ada yang mewakili atau salah satu di antara mereka untuk belajar mengetahui,
Bersatunya
jasad dan Ruh pada manusia. maka Allah memberikah hiasan yang namanya
1)
- Akal
2)
- Hati.
3)
- Nafsu
4)
- Naluri
Sedangkan
yang ada pada binatang hanya nafsu dan naluri saja,
Persamaan
manusia dan bintatang dalam segi organ tubuh.
1)-
Otak= Binatang mempunyai otak di kepala, tapi tiak di beri akal. manusia juga punya otak di kepala,
2)-
Hati dan Naluri =Binatang mempunyai naluri, klo lapar tetap bisa mencari makan,
sam dengan manusia punya naluri klo lapar bisa makan,
3)-
Nafsu= Binatang punya nafsu untuk seksual, manusia juga sama punya nafsu
seksual
4)-
Perasaan= binatang mempunyai perasaan jika di sakiti tetap merasakan sakit, sam
dengan manusia klo di sakiti tetep mersakan sakit.
Pebedaan
antara binatang dan Manusia
1)-
Akal= Manuisa mempunyai Akal, sedangka binatang tidak mempunyai, meskipun di
kepalanya tempat otaknya. Fungsi akal ini untuk berfikir, bisa mengetahui
jaraknya, bisa mengerti dan memahami sekelilingnya.
2)-
Hati= manusia mempunyai hati, meskipun binatang mempunyai hati, tetapi hati
manusia dengan bintang berbeda, fungsi hati manusia agar bisa mengerti batas,
aturan / ukuran. Sperti ukuran makan dan minum, bisa faham dengan kesabaran
hidup.
3)-
Nafsu = manusia punya nafsu seksual dan binatang juga sama punya nafsu seksual,
tetapi nafsu manusia ini di lengkapi dengan nafsu mut’mannah, amarah dan
sayyiah. Binatang jika di sakiti juga bisa marah dengan membalas memakai
taring, tapi kalah mati tidak dendam, sedangkan manusia bisa membalas dendam.
Dengan
di beri ilmu kepada manusia melalui akal, karena akal tempat berfikir.
Sedangkat hati untuk menghayati dan merenungi bagaimana setiap sesuatu bisa di
ciptakan. Dan juga nafsu ini bisa di ibaratkan seperti volume untuk mengatur
besar dan kecilnya gelombang. Karena nafsu itu ada banyak, ada nafsu
mut’mainnah, ana lawwamah, amarah dan ada sayyiah. Justru dengan adanya akal,
hati dan nafsu pada manusia, bisa naik keatas menghadap tuhannya.
Hanya
manusia saja yang di beri akal, karena manusia di ciptakan dengan sempurna,
tidak ada makhluk yang sempurna melebihi makluk lain.
*************
Jogjakarta / kamis / 10 / Maret / 2016.
Lek Son wong ndeso
0 Response to "ANTARA ILMU FIQIH DAN ILMU THIB (KEDOKTERAN)"
Post a Comment