Masih ingatkah sejarah tanggal 1 maret 1945, peristiwa inilah yang dulu di kibarkan anak-anak muda pesantren untuk mengusir penjajah belanda. Pemuda gagah bermental baja yang siap setiap saat untuk membela agama dan negri, demi sucinya bumi pertiwi, yang dulunya di jambak kaum pejajah selama bertahun-tahun.
Dialah Jendral Qomqruddin
yang menghimpun para pemuda santri waktu itu, karena masa-masa penjajah negri
ini belum ada pendidikan formal, yang ada hanya pendidikan pesantren. Tapi ironisnya para pejabat
pemerintah malah menodainya dengan ucapan pesantren sarang teroris.
Menurut sumber yang
saya dapatkan,
Qomaruddin adalah santrinya Hadrotus-syeikh
Hasyim As’ary, termasuk penya’ir kondang yang
bernama “Khoiril-Anwar”
juga, dari mana asalnya, kapan meninggalnya, kami juga tak tahu pasti, akan
tetapi dialah yang mengibarkan semangat anak-anak
muda pada serangan dahsyat 1 Maret di surabaya dengan memakai kalung “ Komando Pasukan khusus atu bisa di sebut “Tentara
Janur Kuning”.
Sosok
Qomaruddin bukan
lulusan Akademisi, atau lulusan Perguruan Tinggi, bukan anak pejabat, dia
bukan lulusan militer seperti jendral sudirman, dia juga bukan bergelar doktor
atau profesor seperti
bung Tomo, karna waktu itu bung tomo, masih menunggu pasukan Janur kuning, akan tetapi dia adalah pemuda didikan para Ulama’,
meskipun para pejabat Indonesia dan dunia
tidak mengakuinya, tapi sejarah kaum santri akan
tetap mengukir dalam buku-buku prasasti lautan negri sejarah.
Tetapi sayang seribu
kali sayang, mungkin
anak-anak zaman sekarang menganggap peristiwa itu adalah dongeng belaka,
seakan-akan kita terlalu ke-enakan tidur pulas ngorok, jangankan bangun untuk
bangkit, malah sebagian anak muda “nGelindur” tidak mengenalnya.
Sudah hamper
70
tahun lebih negri kita dah merdeka, hampir
semua pemuda negri ini lupa semuanya, mereka
lebih sibuk mempelajari dunia tekhnik kemajuan zaman dan sibuk mencari sensasi
materi yang di banggakan, dari pada mengenali para tokoh kemerdekaan, entahlah
yang jelas begitulah faktanya.
Ohya pembaca yang budiman!
Pernahkah kita Hari
ini, detik ini, jam ini, berfikir
sejenak untuk mengenang jasa-jasa mereka?
Lantas siapakah nanti
yang akan menjadi estafet mereka, pengganti mereka, ataukah yang melanjutkan
semangat perjuangan mereka? saya juga gak tahu, mungkin pembaca pun juga gak
tahu, malah geleng-geleng kepala, begitulah kiranya
Hari berlalu tahun
berganti, sudah sekian lama saya menanti sosok yang bermental baja, pandai diplomasi,
jago bersya’ir dan berpuisi, juga lihai dalam berpolitisi, yang bisa
mengembalikan semangat anak muda jaman sekarang, seperti jaman Qomaruddin dulu.
Saat ini ada sosok yang
menghimpun kesadaran para pemuda negri ini, dia bergaul dengan siapa saja, dia
tidak ingin apa2, malah dia pernah dapat gelar Maha Putra dari pemerintah karna
jasa-jasanya di indonesia.
10 tahun lebih, saya
menulusuri tentang jejaknya, perjuangannya dan perjalananya, meskipun saya gak
tahu semuanya, paling tidak saya bisa menemukan beberapa karakter yang sama,
siapakah dia? Dari manakah dia? Itulah dia ………….......
…….., dan Ulama’-ulama’ pesantren setempat, seperti KH asal rembang
,
dialah jendral para generasi rakyat nusantara,
Gurunya para tokoh masyarakat, gurunya para politisi, dan Juga gurunya Mantan
Presiden suharto.
Mungkin
saja masih banyak lagi tokoh-tokoh Ulama’ yang di daerah-daerah tertentu yang
tidak mau di sebutkan namanya, karena tidak ingin terkenal. Bisa jadi ulama’
saking tawadlu’nya, gak mau di bilang sombong. Gitulah kiranya.
Di masa ini ada sosok seperti Qomaruddin, dan seperti
Khoiril-Anwar, yang ingin mengembalikan citra bangsa, agar negri ini tidak di
injak-injak penjajah asing, beliau berjuang
lewat puisi dan sya’ir, denga merangkul seluruh pemuda-pemuda nusantara, dari kota satu ke-kota lain, dari desa satu ke desa
lain, mereka mengajarkan tentang kehidupan social, bagaimana caranya sabar
menghadapi masalah yang menimpa pada kita dan anak-anak kita, agar
di hari esok depan akan
selalu tabah, bisa di jadikan tauladan pendidikan
generasi berikutnya.
Hampir
semua para Jendral kesatria pasca kemerdekaan, adalah didikan para Ulama’ atau
Kiyai pesantern yang memiliki sifat ke-hamba’an sekalibir orang sholih atau
sebutlah Wali allah (kekasih Allah) tapi forum perjuangannya berbeda-beda, tapi yang jelas semua Ulama’ indonesia mengenalnya. Siapakah dia? ………… dari manakah asal kelahiran mereka?
…………
Goleki
dewe yo……. heheheee
*************************************************
JOGJAKARTA / 01 / Maret
/ 2016.
Lek
Muhson Wong nDesooooo
0 Response to "KSATRIA JANUR KUNING HASIL GODOKAN PENDIDIKAN PESANTREN"
Post a Comment