RATAPAN ANAK PETANI

Sebuah kota yang di kelilingi alas sahara panjang yang penuh hiasan kehijauan
Grobogan adalah kota di mana aku dan sahabat-sahabatku meneguk minum air di sawah dan tegalan, makan nasi sayur bersandar di bawah pohon pisang,

Di situlah tempat kami mencari penghidupan, menanam jagung, kedelai dan sayur-sayuran,
Tanam bercocok padi sudah menjadi kesibukan setiap hari, berkeliling mengitari bumi hasil persawahan, menulusuri gorong lumpur yang di hantui tikus, ulat dan ular liar yang siap ingin menikmati tanaman petani.
kedamaian sang petani merasuk jiwa sampe anak cucunya, hasrat ingin menjalin persaudaraan sudah mendarah daging sebagi simbol peradaban seorang petani desa, meskipun dalam dirinya tidak pernah mengenyam sekolah.

Kami bangga sebagai anak petani, kami semua sangat rindu dengan ocehan anak pengembala, suara seruling pengembala mengingatkan perjuangan nenek moyang kami, beurung emprit emprit bernyanyi, terbang sambil besiul seperti musik dari langit yang menggetarkan hati.

Entahlah!
Semua itu hanya tinggal mimpi, generasi setelahku menganggap seperti dongeng, tak mau belajar memahami perjuangan petani.
Akankah legenda ini bisa terulang kembali?
di comen dw? ........

&&&&&&&&&&&&&&
Jogjakarta / Sabtu / 12 / 2015
Lek-Son bocah Konyol.

0 Response to "RATAPAN ANAK PETANI"

Post a Comment